Kopi Jambi memang tidak bisa diragukan lagi kualitasnya. Dari kopi banyak lahir UMKM hebat di Provinsi Jambi,  kali ini dari kopi pula UMKM asal Sungai Penuh yakni Radjea Coffee siap terbang ke London untuk mengikuti London Coffee Festival (LCF)  2021 yang akan diselenggarakan di London-Inggris pada September  mendatang. 

Radjea Coffee menjadi juara 1 dari seleksi pemilihan UMKM kopi Indonesia  untuk LCF 2021 mewakili Indonesia  melalui Kementrian BUMN. Herlina, Pemilik Radjea Coffee mengakui pada 25 Februari lalu dirinya mengikuti webinar yang diadakan KBRI Inggris. Kemudian dari situ, dirinya diminta oleh perusahaan BUMN yakni Bank Mandiri untuk mengirimkan sampel kopi untuk seleksi peserta pameran kopi dunia ini. 

Pertama ada rasa kurang yakin akan mampu mengikuti seleksi ini. Herlina bahkan sampai menghubungi pimpinan Bank Mandiri setempat untuk membahas persyaratan seleksi. 

"Saat itu kami kirimkan sampel  kopi Arabika natural dan full wash. Pertama saya juga khawatir kira-kira apakah kami layak,  saya tanya ke Pimpinan Cabang Mandiri di sini,  katanya lengkapi semua persyaratan soal perkopian,"tegasnya.

Hingga akhirnya pada 2 Juni lalu, hasil seleksi diumumkan dan Radjea  Coffee sebagai  UMKM Binaan Bank Mandiri menjadi juara satu dalam seleksi tersebut.

"Alhamdulillah  kemarin 2 Juni diumumkan kami juara 1,"terangnya saat dihubungi Antara. 

Sebagai ajang bergensi tentu saja penjurian sangat selektif. Penilaian  sampel kopi yang diterima Tim Kurator untuk LCF 2021 sangat mendetail.  Sampel kopi yang dikirimkan Herlina dilihat kadar airnya,  fisik kopi,  cita rasa kopi yang unik. Dari hasil penilaian fisik kopi hingga  keunikan cita rasa kopi Arabika Sungai Penuh inilah sampel Arabika Natural yang dikirim  Herlina mendapatkan skor tertinggi sebesar 83,5 poin mengalahkan pesaingnya  dari Provinsi Aceh,  Bali dan Lampung. 

Dari penilaian sampel kopi yang dikirim Herlina, melalui  evaluasi cita rasa, Tim  Kurator menilai seluruh sampel  memiliki keunikan rasa masing-masing dan memiliki skor diatas 80. Dari penilaian  green grading atau  evaluasi fisik kopi,  sampel kopi yang dikirimkan seluruhnya tidak terdapat cacat.

"Sampel arabika proses natural itu yang nilainya lebih tinggi. Hasil akhir ini dinilai dari lima besar peserta seleksi,  ada Aceh dengan dua UMKM,  Lampung dan Bali. Kalau ditanya apa yang membuat kami jadi optimis menang itu karena kopi Arabika Sungai Penuh  yang memiliki cita rasa yang unik dan khas, yang mungkin tidak dimiliki yang lain, "ungkapnya

Banyak persiapan dari rencana keberangkatan Radjea Coffee pada LCF 2021 ini.  Herlina mengungkapkan,  dirinya harus mempersiapkan stok kopi terbaik untuk dibawa ke pameran nanti begitu pula dengan kuantitasnya.  Termasuk mempersiapkan stok ekspor kopi. Namun,  dirinya optimis bisa membawa nama kopi Sungai Penuh  sebagai salah satu kopi terbaik di Indonesia. Terlebih dirinya berharap bisa memperkenal daerah asalnya tersebut ke Internasional sebagai daerah yang memiliki kekayaan alam berlimpah juga keindahan alamnya.

Dari persiapan tersebut terselip pula harapan bagi Radjea Coffee,  sepulang dari LCF 2021 dirinya berharap bisa membawa dokumen ekspor kopi atas namanya sendiri.  

"Radjea Coffee sudah ekspor kopi sejak 2019  lalu ke Belgia dan Prancis,  tapi itu dokumennya atas nama dokumen mitra.  Semoga nanti pameran ini jadi jembatan kami bisa ekspor pakai dokumen sendiri,"jelasnya. 

Kemenangan Radjea Coffe pada seleksi ini dikatakan Herlina sudah menjadi jalan Tuhan. Dirinya siap berjuang untuk mengangkat harkat dan martabat petani kopi di Sungai Penuh.

"Semakin banyak yang mengetahui kualitas kopi Sungai Penuh akan  memberikan efek pada petani,  berharap harga kopi di petani lebih tinggi, "harapnya. 

Edukasi dari hulu ke hilir

Sebetulnya  Herlina tidak sendiri,  dirinya memiliki seseorang yang menjadi support system baginya.  Dia adalah Beni,  suami Herlina. Bagi Herlina,  Beni berperan besar dari kesuksesan Radjea Coffee saat ini sehingga brand miliknya bisa memproses kopi dari hulu ke hilir. 

" Pak Beni jauh lebih berperan besar pada Radjea Coffeee, saya hanya orang hilir beliau adalah orang hulu.  Orang hulu yang memperlakukan bahan baku agar  hasil green bean bisa berkualitas tinggi, "terangnya. 

Radjea Coffee yang terletak di  Desa Sungai Ning Kecamatan Sungai Bungkal Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi ini memberikan edukasi kopi dari hulu ke hilir.  Untuk mempermudah edukasi kopi kepada pelanggannya,  Herlina dan Beni membuat kedai dan tempat produksi bahan baku bersebelahan. 

"Kedai kopi kami dan tempat proses bahan baku kopi ini bersebelahan,  pengunjung bisa melihat bagaimana proses hulu kopi, menjemur kopi,  roasting,  hingga menyeduh kopi di kedai kami, "ujarnya. 

Herlina berharap,  apa yang kemudian dirinya dan suami perjuangkan memberikan dampak positif bagi petani  kopi di tempatnya. Selain dari kopi sendiri, Herlina sendiri juga  membeli biji kopi dari petani yang kemudian diolahnya menjadi kopi siap seduh. Mimpinya,  ke depan tidak saja Sungai Penuh yang membawa kopi keluar namun  orang luar yang datang berkunjung ke Sungai Penuh untuk menikmati kopi Sungai Penuh sambil menikmati keindahan alam Sungai Penuh .

" Semoga petani kopi di Sungai Penuh menjadi lebih  bersemangat membudidayakan kopi arabika, "tutupnya. 

 

Pewarta: Tuyani

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021