Pada kuartal kedua 2021, lapangan usaha konstruksi diperkirakan mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya salah satu faktornya adalah  masih berlangsungnya  pengadaan proyek fisik pemerintah pada awal tahun serta  pemungutan suara ulang dalam rangka pemilu  Gubernur Provinsi Jambi  sehingga masih akan terjadi penundaan proyek pembangunan besar sampai pelantikan Gubernur terpilih.

Bank Indonesia Provinsi Jambi mencatat, Investasi swasta diperkirakan terbatas disebabkan konsolidasi perusahaan dalam memantau perkembangan implementasi vaksin.  Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Suti Masniari Nasution dalam keterangannya Rabu  menyebutkan,  laju pertumbuhan lapangan usaha konstruksi tercatat 18,01 persen (yoy) dengan andil pertumbuhan sebesar 1,28 persen.

"Kinerja  usaha konstruksi membaik di triwulan pertama tahun ini dibandingkan triwulan sebelumnya, namun pada kuartal kedua tahun ini diperkirakan lebih lambat dari triwulan pertama," jelas Suti.

Lanjutnya, membaiknya pertumbuhan lapangan usaha konstruksi terutama didorong oleh pengerjaan proyek PLTA di Kabupaten Kerinci serta persiapan ruas Jalan Tol Trans Sumatera  (JTTS). Ini sejalan dengan perkembangan konsumsi semen di Provinsi Jambi.  Pada triwulan I 2021 angka konsumsi semen tercatat sebesar 243,89 ton atau mengalami pertumbuhan sebesar 18,05 persen (yoy).

Perkembangan konsumsi tersebut meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 1,79 persen (yoy).  Namun penundaan sebagian besar  proyek fisik pemerintah dan swasta akibat relokasi anggaran pemerintah dan pesimisme pelaku usaha  akibat COVID-19 menyebabkan kinerja lapangan usaha konstruksi belum terealisasi secara maksimal.

"Masih  tertundanya proyek fisik pemerintah juga swasta  memang masih menjadi  faktor utama kinerja  lapangan usaha konstruksi  masih melambat,"jelasnya.





 

Pewarta: Tuyani

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021