Kredit rumah tangga subsektor  kepemilikan rumah (KPR) di Provinsi Jambi  tercatat sebesar Rp 5,02 triliun pada triwulan I 2021 lalu.

 Bank Indonesia Perwakilan Jambi mencatat, penyaluran KPR ini mengalami pertumbuhan sebesar 10,37 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,40 persen (yoy). Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi mengatakan,  perlambatan kredit terjadi pada hampir seluruh jenis pemilikan rumah dan ruko atau rukan.

" Terlihat sudah ada pertumbuhan dibandingkan triwulan sebelumnya," ujar Suti.

Pada triwulan laporan, lanjutnya  KPR tipe 21 meter persegi terkontraksi sebesar 2,64 persen (yoy), lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang juga terkontraksi sebesar 20,11 persen (yoy). Selanjutnya ruko atau rukan terkontraksi sebesar 17,81 persen (yoy), lebih dalam dibandinhkan kontraksi triwulan sebelumnya  sebesar 16,20 persen (yoy).

Selanjutnya KPR tipe 70 meter persegi keatas terkontraksi sebesar 9,53 persen (yoy), membaik dibandingkan triwulan IV 2020 lalu yang juga mengalami kontraksi sebesar 9,57 persen (yoy). Sementara KPR tipe 22 sampai 70 meter persegi tumbuh sebesar 14,25 persen (yoy), membaik dibandingkan triwuan sebelumnya  yang tumbuh sebesar 10,22 persen (yoy).

Meski begitu,penyaluran KPR pada kuartal I 2021 masih diiringi dengan resiko kredit yang menurun. Hal ini tercermin dari  NPL  KPR sebesar 2,36 persen (gross). Angka NPL tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yakni 2,40 persen  (gross).

"Secara umum NPL masih terjaga dibawah 5 persen," sebutnya.

Pewarta: Tuyani

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021