Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) Tanjungpinang sedang mencari keberadaan seorang anak bernama Fauzi (9) yang terseret arus drainase di Kota Batam Kepulauan Riau, saat bermain mandi hujan bersama temannya, Jumat.
Pelaksana harian Kepala Kantor Badan SAR Nasional Tanjungpinang Miswadi mengatakan anak lelaki beralamat di Bengkong Bengkel Batuampar itu terseret arus drainase di Jalan Yos Sudarso, Tanjung Sengkuang Batu Ampar.
"Benar telah terjadi Ops SAR kondisi membahayakan manusia. Satu orang anak terseret arus drainase di Jalan Yos Sudarso, Tanjung Sengkuang Kecamatan Batu Ampar Kota Batam," kata dia.
Saat kejadian, korban dan temannya bermain dalam kondisi cuaca hujan lebat di sekitaran lokasi drainase.
"Tanpa disadari arus air yang semakin deras dan diduga korban terseret hingga saat ini belum ditemukan," kata pria yang juga menjabat Kepala Seksi Ops dan Siaga.
Tim menerima informasi kecelakaan itu dari Babinkamtibmas Bengkong sekitar pukul 15.40 WIB atau sekitar 1,5 jam sejak kejadian, dan tim bergerak 15 menit kemudian dan tiba di lokasi kejadian kecelakaan sekitar pukul 16.55 WIB.
Timnya langsung membentuk tim cari dan selamatkan dalam kejadian itu, yang terdiri dari Kantor SAR Tanjungpinang, Pos SAR Batam, aparat Polreta barelang, Babinsa, Damkar dan masyarakat setempat.
"Tim Rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang berjumlah enam orang menuju lokasi kejadian kecelakaan," kata dia.
Tim bekerja menggunakan perahu karet, truk penyelamat, "rescue car D-Mak, palkom, palmedis evakuasi serta pakaian pelindung diri COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
Pelaksana harian Kepala Kantor Badan SAR Nasional Tanjungpinang Miswadi mengatakan anak lelaki beralamat di Bengkong Bengkel Batuampar itu terseret arus drainase di Jalan Yos Sudarso, Tanjung Sengkuang Batu Ampar.
"Benar telah terjadi Ops SAR kondisi membahayakan manusia. Satu orang anak terseret arus drainase di Jalan Yos Sudarso, Tanjung Sengkuang Kecamatan Batu Ampar Kota Batam," kata dia.
Saat kejadian, korban dan temannya bermain dalam kondisi cuaca hujan lebat di sekitaran lokasi drainase.
"Tanpa disadari arus air yang semakin deras dan diduga korban terseret hingga saat ini belum ditemukan," kata pria yang juga menjabat Kepala Seksi Ops dan Siaga.
Tim menerima informasi kecelakaan itu dari Babinkamtibmas Bengkong sekitar pukul 15.40 WIB atau sekitar 1,5 jam sejak kejadian, dan tim bergerak 15 menit kemudian dan tiba di lokasi kejadian kecelakaan sekitar pukul 16.55 WIB.
Timnya langsung membentuk tim cari dan selamatkan dalam kejadian itu, yang terdiri dari Kantor SAR Tanjungpinang, Pos SAR Batam, aparat Polreta barelang, Babinsa, Damkar dan masyarakat setempat.
"Tim Rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang berjumlah enam orang menuju lokasi kejadian kecelakaan," kata dia.
Tim bekerja menggunakan perahu karet, truk penyelamat, "rescue car D-Mak, palkom, palmedis evakuasi serta pakaian pelindung diri COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021