Platform digital menjadi sarana baru untuk melakukan promosi dan komunikasi kesehatan. Tidak hanya sekedar sarana untuk mencari informasi kesehatan, namun juga sarana berinteraksi.
“Misalnya dengan orang lain yang memiliki masalah kesehatan serupa,” kata Dokter Umum, Youtuber, dan Influencer Shindy Putri di Jambi, Kamis.
Hadirnya peran digital dalam dunia medis sangat mempermudah pasien, mempersingkat waktu tunggu pasien, mencegah penyebaran penyakit dan membuat alur kerja jadi lebih sederhana.
Hal yang dapat disampaikan dengan hadirnya dunia digital dalam dunia kesehatan antara lain, gaya hidup sehat, definisi, penyebab, dan faktor resiko, langkah yang diambil sebelum ke rumah sakit, serta pencegahan dan gejala klinis. Dalam hal ini Video sangat efektif untuk menyebarkan pesan kesehatan karena bisa disebarkan melalui media sosial seperti sehingga menjangkau masyarakat yang lebih luas dan mudah diakses.
Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital untuk meng-edukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital. Lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 kota dan kabupaten di area Sumatera II.
Mulai dari Provinsi Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI-Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya.
Ada empat kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam tema. Dengan pesatnya kemajuan teknologi dan adanya pandemi merubah segala aktifitas masyarakat, dan untuk menghadapinya harus mempercepat agenda literasi digital.
Salah satunya adalah menciptakan masyarakat digital dimana kemampuan literasi digital memegang peranan penting di dalamnya. Literasi digital adalah kunci bagi masyarakat pada saat ini.
Pada materi keamanan digital di jelaskan terkait dengan peran orang tua dalam memberikan ajaran tentang keamanan internet untuk anak oleh Hesty Maureen.
“Tindakan orang tua dapat meliputi menjauhkan gawai dan perangkat elektronik lainnya milik orang tua pada saat sedang bersama anak, orang tua harus memahami teknologi serta dorong anak untuk lebih sering melakukan aktivitas fisik," ucapnya
Lalu di sesi budaya digital yang disampaikan oleh Silaturahmi menyangkut tentang karakteristik cyberbullying yang dilakukan berulang-ulang, dilakukan di internet atau media sosial dan dilakukan oleh orang yang memiliki kuasa lebih.
“Dampak dari cyberbullying sangat merugikan, laporkan jika terjadi adanya cyber bullying dan pastikan diri tetap aman”, kata guru dari Guru TIK SMKN 3 Batanghari itu.
Di sesi terakhir yaitu tentang etika digital dibawakan oleh Dosen Akademisi UNJA Doktor Sofyan. Dalam hal ini dia membawakan tema literasi digital bagi tenaga pendidik dan anak didik di era digital. Sofyan menjelaskan literasi digital penting bagi pendidik karena dapat meningkatkan pengetahuan mengenai media atau sumber, meningkatkan kemampuan untuk bersikap kritis.
“Selain untuk pendidik, peningkatan literasi digital juga baik bagi anak didik, anak didik dapat belajar lebih cepat, menghemat waktu , lebih aman, menghemat uang, serta selalu memperoleh informasi terkini”, ucap Dosen tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
“Misalnya dengan orang lain yang memiliki masalah kesehatan serupa,” kata Dokter Umum, Youtuber, dan Influencer Shindy Putri di Jambi, Kamis.
Hadirnya peran digital dalam dunia medis sangat mempermudah pasien, mempersingkat waktu tunggu pasien, mencegah penyebaran penyakit dan membuat alur kerja jadi lebih sederhana.
Hal yang dapat disampaikan dengan hadirnya dunia digital dalam dunia kesehatan antara lain, gaya hidup sehat, definisi, penyebab, dan faktor resiko, langkah yang diambil sebelum ke rumah sakit, serta pencegahan dan gejala klinis. Dalam hal ini Video sangat efektif untuk menyebarkan pesan kesehatan karena bisa disebarkan melalui media sosial seperti sehingga menjangkau masyarakat yang lebih luas dan mudah diakses.
Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital untuk meng-edukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital. Lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 kota dan kabupaten di area Sumatera II.
Mulai dari Provinsi Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI-Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya.
Ada empat kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam tema. Dengan pesatnya kemajuan teknologi dan adanya pandemi merubah segala aktifitas masyarakat, dan untuk menghadapinya harus mempercepat agenda literasi digital.
Salah satunya adalah menciptakan masyarakat digital dimana kemampuan literasi digital memegang peranan penting di dalamnya. Literasi digital adalah kunci bagi masyarakat pada saat ini.
Pada materi keamanan digital di jelaskan terkait dengan peran orang tua dalam memberikan ajaran tentang keamanan internet untuk anak oleh Hesty Maureen.
“Tindakan orang tua dapat meliputi menjauhkan gawai dan perangkat elektronik lainnya milik orang tua pada saat sedang bersama anak, orang tua harus memahami teknologi serta dorong anak untuk lebih sering melakukan aktivitas fisik," ucapnya
Lalu di sesi budaya digital yang disampaikan oleh Silaturahmi menyangkut tentang karakteristik cyberbullying yang dilakukan berulang-ulang, dilakukan di internet atau media sosial dan dilakukan oleh orang yang memiliki kuasa lebih.
“Dampak dari cyberbullying sangat merugikan, laporkan jika terjadi adanya cyber bullying dan pastikan diri tetap aman”, kata guru dari Guru TIK SMKN 3 Batanghari itu.
Di sesi terakhir yaitu tentang etika digital dibawakan oleh Dosen Akademisi UNJA Doktor Sofyan. Dalam hal ini dia membawakan tema literasi digital bagi tenaga pendidik dan anak didik di era digital. Sofyan menjelaskan literasi digital penting bagi pendidik karena dapat meningkatkan pengetahuan mengenai media atau sumber, meningkatkan kemampuan untuk bersikap kritis.
“Selain untuk pendidik, peningkatan literasi digital juga baik bagi anak didik, anak didik dapat belajar lebih cepat, menghemat waktu , lebih aman, menghemat uang, serta selalu memperoleh informasi terkini”, ucap Dosen tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021