Khatam Al Quran menjadi salah satu bagian dari prosesi wisuda, khususnya bagi mahasiswa yang beragama Islam  di Kampus Universitas Jambi (Unja).

Mahasiswa dan mahasiswi wajib mengikuti kegiatan mengaji Al Quran untuk mendapat sertifikat sebagai salah satu syarat kelulusan.  Kegiatan itu dilakukan mulai dari awal semester pertama masuk kuliah di bawah pengawasan dosen Pendidikan Agama Islam atau tutor mengaji yang ditunjuk.

Mengutip dari laman resmi Unja, sebelum mengikuti khataman, mahasiswa harus menjalani tes terlebih dahulu bacaan mengajinya. Bila sudah baik maka dilanjutkan dengan setoran mengaji.

"Mahasiswa dites dulu bacaannya oleh tutor, bagi yang belum bisa akan masuk ke tutor Iqro sedangkan yang sudah bisa maka akan dilanjutkan dengan setoran mengaji," kata salah seorang tutor Muadzimah.

Namun, pada saat Pandemi COVID-19, pelaksanaan khatam Al Quran dilaksanakan secara daring dengan memanfaatkan aplikasi zoom, G-Drive dan juga YouTube.

Padahal sebelum pandemi, pelaksanaan mengaji dan khataman dilakukan di Mesjid Jamiussalam Unja.

Pelaksanaan tutorial mengaji dilakukan melalui daring dilakukan dimana teman-teman mengikuti.

"Setelah mendengarkan dari tutor, peserta akan mengikutinya dan merekam ngajinya di rumah lalu diupload ke G-Drive atau YouTube," katanya.

Karena pelaksanaan secara daring itu terjadi beberapa kendala, terutama yang mengikuti dari daerah asalnya yang terkadang terkendala jaringan telekomunikasi. Ada pula yang tidak paham mengunggah.

"Video mengaji itu yang dijadikan bukti untuk pengambilan sertifikat khatam Al Quran," katanya.

Meski demikian, pelaksanaan khataman secara daring dilakukan maksimal. Dan banyak hal positif yang bisa diambil hikmahnya.

Pewarta: Syarif Abdullah

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021