Wakil Wali Kota (Wawako) Jambi H Maulana memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) penanggulangan HIV dan AIDS Kota Jambi tahun 2021 yang diselenggarakan di Ruang Pola Kantor Wali Kota Jambi, Kelurahan Paal Lima, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi, Rabu.
"Saya mendapat laporan dari Kadis Kesehatan bahwa di tahun 2021 kasus HIV harus mendapat perhatian, ada kenaikan," kata Maulana.
Maulana mengungkapkan bahwa meskipun di masa Pandemi ternyata HIV AIDS tetap menjadi masalah serius di bidang kesehatan.
"Rapat koordinasi ini menjadi sangat penting karena kita mendatangkan seluruh penggiat HIV/AIDS" tuturnya.
Pada kesempatan itu, peserta yang hadir merupakan organisasi kepemudaan yang ada seperti, Karang Taruna, Pramuka, Remaja Masjid dan Organisasi Kepemudaan lainnya.
"Karena kelompok kepemudaan ini cukup banyak jumlahnya dan mempunyai resiko yang cukup tinggi jadi perlu kita jangkau untuk memberikan pemahaman kepada mereka mengenai bagaimana pencegahan HIV/AIDS" sebut Wawako Maulana.
Dalam hal terkait, Badan Narkotika Nasional (BNN) turut melaporkan bahwa transaksi narkoba turut meningkat, hal tersebut diakui Maulana menjadi salah satu "pintu masuk" penyebaran virus HIV/AIDS.
"Ada yang namanya narkoba suntik, dengan berganti-ganti suntik itu menjadi resiko penyebaran penularan HIV," tambahnya.
Dengan demikian, Maulana menyebutkan bahwa di awal penurunan COVID-19 ini akan mengaktifkan kembali dan melakukan Rakor dengan Dinas Kesehatan, Kesejahteraan Masyarakat, Organisasi Kepemudaan dan Yayasan dengan harapan kasus HIV/AIDS menurun.
Sejauh ini tercatat sebanyak 1.600 kasus HIV/AIDS dari awal, hingga pada tahun 2021 mengalami peningkatan sebanyak 59 kasus.
"Kita aktifkan kembali seluruh organisasi kepemudaan, yayasan, kesra, dinkes agar tidak terjadi lagi peningkatan, kalau bisa kasus menjadi nol," harap Maulana.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Ida Yulianti menuturkan bahwa kebanyakan dari kasus yang terpapar HIV/AIDS berusia muda.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
"Saya mendapat laporan dari Kadis Kesehatan bahwa di tahun 2021 kasus HIV harus mendapat perhatian, ada kenaikan," kata Maulana.
Maulana mengungkapkan bahwa meskipun di masa Pandemi ternyata HIV AIDS tetap menjadi masalah serius di bidang kesehatan.
"Rapat koordinasi ini menjadi sangat penting karena kita mendatangkan seluruh penggiat HIV/AIDS" tuturnya.
Pada kesempatan itu, peserta yang hadir merupakan organisasi kepemudaan yang ada seperti, Karang Taruna, Pramuka, Remaja Masjid dan Organisasi Kepemudaan lainnya.
"Karena kelompok kepemudaan ini cukup banyak jumlahnya dan mempunyai resiko yang cukup tinggi jadi perlu kita jangkau untuk memberikan pemahaman kepada mereka mengenai bagaimana pencegahan HIV/AIDS" sebut Wawako Maulana.
Dalam hal terkait, Badan Narkotika Nasional (BNN) turut melaporkan bahwa transaksi narkoba turut meningkat, hal tersebut diakui Maulana menjadi salah satu "pintu masuk" penyebaran virus HIV/AIDS.
"Ada yang namanya narkoba suntik, dengan berganti-ganti suntik itu menjadi resiko penyebaran penularan HIV," tambahnya.
Dengan demikian, Maulana menyebutkan bahwa di awal penurunan COVID-19 ini akan mengaktifkan kembali dan melakukan Rakor dengan Dinas Kesehatan, Kesejahteraan Masyarakat, Organisasi Kepemudaan dan Yayasan dengan harapan kasus HIV/AIDS menurun.
Sejauh ini tercatat sebanyak 1.600 kasus HIV/AIDS dari awal, hingga pada tahun 2021 mengalami peningkatan sebanyak 59 kasus.
"Kita aktifkan kembali seluruh organisasi kepemudaan, yayasan, kesra, dinkes agar tidak terjadi lagi peningkatan, kalau bisa kasus menjadi nol," harap Maulana.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Ida Yulianti menuturkan bahwa kebanyakan dari kasus yang terpapar HIV/AIDS berusia muda.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021