Pembelajaran jarak jauh atau daring yang dimulai pada tanggal 16 Maret 2020.  Para siswa dari TK hingga SMA bahkan mahasiswa mulai belajar dari rumah masing-masing dan  tidak adanya kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Pembelajaran daring artinya adalah pembelajaran yang dilakukan secara online, menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka, tetapi melalui platform yang telah tersedia. Segala bentuk materi pelajaran didistribusikan secara online, komunikasi juga dilakukan secara online, dan tes juga dilaksanakan secara online. Sistem pembelajaran melalui daring ini dibantu dengan beberapa aplikasi, seperti Google Classroom, WAG, Kahoot.

Pada pembelajaran daring ini menjadi hal yang menantang bagi pendidik dan siswa dan mengakibatkan adanya tekanan psikologis baik yang dirasakan pendidik, siswa bahkan orangtua siswa. 

Salah satu tekanan yang dirasakan pendidik adalah bagaimana cara kita sebagai guru mampu menciptakan perangkat pembelajaran yang menarik dan tujuan pembelajaran tersampaikan ke siswa, dengan suasana pembelajaran yang nyaman bagi semua pihak walaupun menggunakan daring. Dan pastinya guru harus menguasai tekhnologi agar pembelajaran jarak jauh tetap berjalan dengan efektf di saat pandemi seperti ini.

Bagi siswa mengakibatkan beberapa tekanan psikologis anak-anak tidak bisa bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain, mudah bosan, cepat marah, padahal pada anak usia kelas 4 ini masih membutuhkan pendampingan dalam belajar.

Untuk menghindari kebosanan dan kejenuhan itu guru berusaha untuk mencari solusinya. Salah satu cara yaitu guru membuat kegiatan praktik membuat periskop yang dibuat dari bahan dan alat sederhana. 

Dalam kegiatan praktik ini mereka diajarkan juga untuk mampu kerja sama bersama orang tua atau saudara yang ada di rumah mereka. Orang tua untuk dapat membantu anak-anaknya di rumah melakukan pembelajaran agar dapat dipahami dengan baik.

Membuat Periskop

Pada materi praktik periskop, siswa diharapkan mengetahui terlebih dahulu apa itu periskop. Dengan melihat dan mendengarkan penjelasan dari bu guru mengenai periskop melalui video yang dikirim lewat WAG siswa mampu dan paham untuk melakukan praktik pembuatan periskop.

Periskop adalah teropong yang dilengkapi cermin dan lensa, seperti yang dipasang pada kapal selam.

Adapun Alat dan Bahan yang digunakan kertas karton 1 lembar, cermin datar 2 buah, penggaris., pensil,  penghapus,  double tape dan selotip serta    gunting dan cutter.

Tujuan dari pembuatan periskop sederhana ini agar siswa mengetahui alat yang digunakan oleh awak kapal saat menyelam di laut yang dalam dan luas.

Periskop memang identik dengan kapal selam sehingga sering diibaratkan seperti mata kapal selam. Periskop ditemukan dan dikembangkan buat membantu melihat benda di bawah atau di atas pengamat. Meskipun memiliki prinsip kerja nan sederhana, tetapi periskop memiliki bagian-bagian alat nan kompleks.

Kegiatan akhir dari praktik ini, siswa di minta untuk membuat laporan dari hasil praktik pembuatan periskop ini yang di sajikan di dalam kertas double polio atau sejenisnya.

Pandemi bukanlah penghalang siswa untuk tetap belajar dengan MIKiR Program PINTAR Tanoto Foundation meskipun dari rumah. Dan Alhamdulillah hasil praktik dan kerja sama yang ditampakkan dari gambar berjalan dengan sukses.

Setelah proses pembelajaran berakhir siswa memberikan tanggapannya dari pembelajaran yang telah mereka ikuti.

Ahmad Zaky Andhisa, mengatakan, sangat senang belajar bersama gurunya, karena pembelajarannya langsung praktik.

“Senang, karena bisa menghasilkan produk pembelajaran,” katanya.

Pembelajaran aktif yang dilaksanakan di atas  dengan baik hasil dari bimbingan fasilitator daerah pembelajaran Program PINTAR Tanoto Foundation.


Penulis: Sri Wartini, S.Pd
Guru SDN 131/IV Kota Jambi/ Guru Mitra Program PINTAR Tanoto Foundation

Pewarta: Sri Wartini

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021