Tradisi sedekah bumi kembali digelar di sejumlah kelurahan Kota Surabaya, Jawa Timur, setelah vakum dua tahun akibat pandemi COVID-19.
"Sedekah bumi sebagai perwujudan syukur warga pada Allah SWT," kata Wakil Wali Kota Surabaya Armuji saat menghadiri sedekah bumi di RW IV Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep, Surabaya, Minggu.
Sedekah bumi sebelumnya juga digelar di RW 3, eks-Dukuh Karangan, Kelurahan Babatan, Wiyung dan RW VI Kelurahan Lontar, Sambikerep pada Minggu (17/10).
Terlihat ancak atau tumpeng raksasa yang terbuat dari buah-buahan dan hasil bumi warga sekitar diarak sebagai bentuk rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkah yang diberikan.
Ancak yang membentuk Barongsai, Boneka Squidgame, Naga, Reog, dan Virus Corona diarak mengelilingi kampung diiringi musik disambut antusias oleh warga sekitar.
Wawali Armuji yang hadir dalam kegiatan sedekah bumi tersebut diminta warga untuk naik ke atas dadak merak untuk diarak keliling kampung.
Pada sambutannya, Armuji menyampaikan keinginan agar budaya luhur masyarakat Surabaya , khususnya yang ada di wilayah barat dapat terus dilestarikan.
"Pembangunan kota yang maju tidak ada artinya apabila tidak memiliki akar budaya yang kuat. Surabaya harus berkepribadian dalam budaya," ujarnya.
Armuji juga meminta agar camat dan lurah turut andil dalam upaya-upaya pelestarian kegiatan kebudayaan supaya dapat diwariskan secara turun temurun.
Hal sama juga dikatakan anggota Komisi A DPRD Surabaya Josiah Michael yang hadir di acara sedekah bumi. Ia berharap budaya yang telah ada turun menurun ini tetap dilestarikan, karena telah menjadi bagian hidup masyarakat Surabaya, khususnya Surabaya Barat.
"Anak muda tentu juga harus terlibat, jangan sampai tidak. Ini kan perwujudan ungkapan syukur dan harapan masyarakat terhadap Yang Maha Kuasa, jadi patut dilestarikan," katanya.
Menurut dia, budaya yang telah diwariskan para leluhur dan tetap dilaksanakan di tengah gemerlap kota metropolitan ini bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan, baik asing maupun lokal. "Saya berharap akan menjadi perhatian pemerintah kota dan dikembangkan sebagai wisata budaya. Tentu menarik bagi wisatawan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
"Sedekah bumi sebagai perwujudan syukur warga pada Allah SWT," kata Wakil Wali Kota Surabaya Armuji saat menghadiri sedekah bumi di RW IV Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep, Surabaya, Minggu.
Sedekah bumi sebelumnya juga digelar di RW 3, eks-Dukuh Karangan, Kelurahan Babatan, Wiyung dan RW VI Kelurahan Lontar, Sambikerep pada Minggu (17/10).
Terlihat ancak atau tumpeng raksasa yang terbuat dari buah-buahan dan hasil bumi warga sekitar diarak sebagai bentuk rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkah yang diberikan.
Ancak yang membentuk Barongsai, Boneka Squidgame, Naga, Reog, dan Virus Corona diarak mengelilingi kampung diiringi musik disambut antusias oleh warga sekitar.
Wawali Armuji yang hadir dalam kegiatan sedekah bumi tersebut diminta warga untuk naik ke atas dadak merak untuk diarak keliling kampung.
Pada sambutannya, Armuji menyampaikan keinginan agar budaya luhur masyarakat Surabaya , khususnya yang ada di wilayah barat dapat terus dilestarikan.
"Pembangunan kota yang maju tidak ada artinya apabila tidak memiliki akar budaya yang kuat. Surabaya harus berkepribadian dalam budaya," ujarnya.
Armuji juga meminta agar camat dan lurah turut andil dalam upaya-upaya pelestarian kegiatan kebudayaan supaya dapat diwariskan secara turun temurun.
Hal sama juga dikatakan anggota Komisi A DPRD Surabaya Josiah Michael yang hadir di acara sedekah bumi. Ia berharap budaya yang telah ada turun menurun ini tetap dilestarikan, karena telah menjadi bagian hidup masyarakat Surabaya, khususnya Surabaya Barat.
"Anak muda tentu juga harus terlibat, jangan sampai tidak. Ini kan perwujudan ungkapan syukur dan harapan masyarakat terhadap Yang Maha Kuasa, jadi patut dilestarikan," katanya.
Menurut dia, budaya yang telah diwariskan para leluhur dan tetap dilaksanakan di tengah gemerlap kota metropolitan ini bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan, baik asing maupun lokal. "Saya berharap akan menjadi perhatian pemerintah kota dan dikembangkan sebagai wisata budaya. Tentu menarik bagi wisatawan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021