Museum Perjuangan Rakyat Jambi memiliki koleksi 460 koleksi senjata kuno berbagai jenis peninggalan kerajaan Melayu Jambi, tentara Belanda dan Jepang hingga yang dipakai para pejuang kemerdekaan di Jambi.
"Ada 460 koleksi senjata, berbagai jenis. Semuanya bukti sejarah perjuangan masyarakat Jambi dalam mengusir penjajah," kata salah seorang staf Museum Perjuangan Rakyat Jambi, Andi, Kamis.
Ada pula Keris Siginjai, pusaka Kerajaan Melayu Jambi yang juga menjadi bagian dari perjuangan Sultan Thaha Saifuddin. Selain itu juga ada jubah raja dan pedang kampilan.
Berbagai jenis senjata juga dipajang di museum yang juga menampilkan replika pesawat terbang Catalina RI-005 itu.
Beberapa koleksinya adalah pedang samurai dari Kota jambi, "Owen Gun" jenis senjata api pinggang dari Kuala Tungkal, "Sten Gun Mk-11" dari Bajubang dan pedang/kelewang yang diperoleh dari Kabupaten Batanghari.
Tidak sedikit pula senjata yang diperoleh dari hibah dari institusi militer setempat.
"Ada juga senjata yang dititipkan dari tokoh masyarakat di Jambi," kata Andi.
Aneka ragam jenis senjata tersebut dipajang secara rapi di ruang pameran lantai satu dan dua sehingga pengunjung dapat melihatnya dari balik kaca. Termasuk senjata rakitan tangan atau kecepek yang dipergunakan oleh Kompi II Batalyon Cindur Mato pada tahun 1948.
Pada masa penjajahan, Rakyat Jambi juga melakukan perampasan senjata dari tentara Belanda maupun Jepang, sehingga menambah kekuatan persenjataan para pejuang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022
"Ada 460 koleksi senjata, berbagai jenis. Semuanya bukti sejarah perjuangan masyarakat Jambi dalam mengusir penjajah," kata salah seorang staf Museum Perjuangan Rakyat Jambi, Andi, Kamis.
Ada pula Keris Siginjai, pusaka Kerajaan Melayu Jambi yang juga menjadi bagian dari perjuangan Sultan Thaha Saifuddin. Selain itu juga ada jubah raja dan pedang kampilan.
Berbagai jenis senjata juga dipajang di museum yang juga menampilkan replika pesawat terbang Catalina RI-005 itu.
Beberapa koleksinya adalah pedang samurai dari Kota jambi, "Owen Gun" jenis senjata api pinggang dari Kuala Tungkal, "Sten Gun Mk-11" dari Bajubang dan pedang/kelewang yang diperoleh dari Kabupaten Batanghari.
Tidak sedikit pula senjata yang diperoleh dari hibah dari institusi militer setempat.
"Ada juga senjata yang dititipkan dari tokoh masyarakat di Jambi," kata Andi.
Aneka ragam jenis senjata tersebut dipajang secara rapi di ruang pameran lantai satu dan dua sehingga pengunjung dapat melihatnya dari balik kaca. Termasuk senjata rakitan tangan atau kecepek yang dipergunakan oleh Kompi II Batalyon Cindur Mato pada tahun 1948.
Pada masa penjajahan, Rakyat Jambi juga melakukan perampasan senjata dari tentara Belanda maupun Jepang, sehingga menambah kekuatan persenjataan para pejuang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022