Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia mengatakan bahwa peluncuran badan layanan umum Indonesian Heritage Agency (IHA), merupakan bentuk upaya melestarikan budaya Indonesia.
“Dengan pendirian IHA, kita telah meletakkan salah satu tonggak penting dalam upaya pelestarian warisan budaya di Indonesia. Hal ini bukan hanya tentang pengelolaan museum dan cagar budaya, tetapi juga tentang bagaimana kita, sebagai bangsa, memanfaatkan dan merawat kekayaan budaya yang kita miliki.” Ujar . Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, melalui rilis pers, Minggu.
Badan Layanan Umum yang didirikan 1 September 2023, dan baru secara resmi diluncurkan Kamis (16/5) di Yogyakarta tersebut memiliki visi untuk menjadikan museum dan cagar budaya sebagai ruang kolaboratif terbuka yang memperkaya pengetahuan sejarah dan budaya.
Berada di bawah naungan Kemendikbudristek, IHA bertanggung jawab atas pengelolaan 18 museum dan 34 cagar budaya nasional, memastikan pelestarian dan pemanfaatan optimal warisan budaya Indonesia.
Hilmar menjelaskan bahwa IHA diharapkan menjadi motor penggerak dalam mewujudkan masyarakat yang berbudaya. Menurutnya, museum dan cagar budaya harus dikelola dengan cara yang lebih profesional, sehingga betul-betul menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan yang menyenangkan bagi masyarakat.
“Sebagai warisan budaya, Museum dan Cagar Budaya pasti harus dilindungi, namun lebih penting ia memberi manfaat bagi masyarakat,” tegas Hilmar.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt.) Kepala IHA, Ahmad Mahendra, menjelaskan terdapat dua upaya guna mewujudkan komitmen IHA dalam memelihara dan melestarikan warisan budaya dan sejarah Indonesia.
“Optimalisasi standar pelayanan dan pengelolaan serta konsistensi upaya revitalisasi yang merata pada seluruh museum dan cagar budaya dibawah naungan IHA adalah kunci untuk meningkatkan pengalaman pengunjung, sekaligus mendekatkan diri kepada publik,” jelasnya.
Ia melanjutkan, melalui IHA, Kemendikbudristek berkomitmen mengembangkan dan menerapkan kaidah- kaidah pelestarian bangunan cagar budaya yang mencakup pemeliharaan fisik, pemahaman dan penyebaran ilmu pengetahuan mengenai aspek-aspek budaya.
“Melalui pendekatan ini, IHA berusaha memastikan bahwa warisan budaya Indonesia terlindungi secara holistik, mempertahankan nilai historis serta keotentikannya untuk generasi mendatang," Ahmad menambahkan.
Rangkaian peluncuran IHA sejalan dengan momentum peringatan Hari Museum Internasional. Rangkaian kegiatan peluncuran juga akan dihadiri Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim di dua museum IHA, yakni Museum Song Terus di Pacitan, Jawa Timur dan Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta.