Kepolisian Resort (Polres) Ternate bersama anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) lainnya memfasilitasi pertemuan dua kubu di Kesultanan Ternate, yakni antara Fala Raha dan pendukung Sultan Hidayatullah Sjah.
"Kami bersama Forkopimda telah melakukan mediasi dua kubu terlibat konflik internal di Kesultanan Ternate dan mediasi bertujuan agar keduanya dapat bertemu agar konflik bisa mereda," kata Kapolres Ternate AKBP Andik Purnomo Sigit di Ternate, Sabtu.
Menurut dia, pertemuan yang berlangsung pada Jumat (1/4) sore di Kantor Polres Ternate itu adalah untuk mempertemukan dua pihak tersebut semata-mata untuk menciptakan suasana kondusif di Kota Ternate, apalagi umat Muslim di kota setempat akan menjalankan ibadah bulan suci Ramadhan.
Para Forkopimda yang dihadiri Wali Kota Ternate Tauhid Soleman, Dandim 1501 Ternate telah menyampaikan berbagai imbauan yang intinya agar dua kubu yang berkonflik bisa menahan diri, sehingga tidak mengganggu suasana di bulan suci Ramadhan.
Kapolres mengakui, kedua kubu telah menyampaikan berbagai persoalan dan komitmennya bersama-sama dalam menjaga kondisi Kota Ternate agar lebih kondusif.
Pertemuan dua pihak tersebut dihadiri Sultan Ternate Hidayatullah Sjah dan dari pihak Fala Raha yang dihadiri Sahmardan Mudaffar Sjah. Sahmardan merupakan adik dari Sultan Ternate Hidayatullah Sjah.
Dua kubu di Kesultanan Ternate ini berulangkali terlibat konflik saat Hidayatullah Sjah dikukuhkan sebagai Sultan Ternate ke-49 dan mendapat protes dari saudara-saudaranya karena menilai tidak melalui tahapan yang sesuai dengan mekanisme dalam Kesultanan Ternate.
Sehingga Polres Ternate dibantu personel Brimob Polda Malut melerai konflik keduanya, menyusul adanya penolakan atas penobatan Hidayullah Sjah sebagai Sultan Ternate ke-49.
Akibat dari konflik ini, salah seorang perangkat adat dari pihak Fala Raha bernama Zulkifli Marsaoly Jogugu mengalami luka-luka di bagian kepala, setelah mendapat pukulan dari massa pendukung Sultan Ternate Hidayatullah Sjah di depan pintu masuk Kedaton Kesultanan Ternate.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022
"Kami bersama Forkopimda telah melakukan mediasi dua kubu terlibat konflik internal di Kesultanan Ternate dan mediasi bertujuan agar keduanya dapat bertemu agar konflik bisa mereda," kata Kapolres Ternate AKBP Andik Purnomo Sigit di Ternate, Sabtu.
Menurut dia, pertemuan yang berlangsung pada Jumat (1/4) sore di Kantor Polres Ternate itu adalah untuk mempertemukan dua pihak tersebut semata-mata untuk menciptakan suasana kondusif di Kota Ternate, apalagi umat Muslim di kota setempat akan menjalankan ibadah bulan suci Ramadhan.
Para Forkopimda yang dihadiri Wali Kota Ternate Tauhid Soleman, Dandim 1501 Ternate telah menyampaikan berbagai imbauan yang intinya agar dua kubu yang berkonflik bisa menahan diri, sehingga tidak mengganggu suasana di bulan suci Ramadhan.
Kapolres mengakui, kedua kubu telah menyampaikan berbagai persoalan dan komitmennya bersama-sama dalam menjaga kondisi Kota Ternate agar lebih kondusif.
Pertemuan dua pihak tersebut dihadiri Sultan Ternate Hidayatullah Sjah dan dari pihak Fala Raha yang dihadiri Sahmardan Mudaffar Sjah. Sahmardan merupakan adik dari Sultan Ternate Hidayatullah Sjah.
Dua kubu di Kesultanan Ternate ini berulangkali terlibat konflik saat Hidayatullah Sjah dikukuhkan sebagai Sultan Ternate ke-49 dan mendapat protes dari saudara-saudaranya karena menilai tidak melalui tahapan yang sesuai dengan mekanisme dalam Kesultanan Ternate.
Sehingga Polres Ternate dibantu personel Brimob Polda Malut melerai konflik keduanya, menyusul adanya penolakan atas penobatan Hidayullah Sjah sebagai Sultan Ternate ke-49.
Akibat dari konflik ini, salah seorang perangkat adat dari pihak Fala Raha bernama Zulkifli Marsaoly Jogugu mengalami luka-luka di bagian kepala, setelah mendapat pukulan dari massa pendukung Sultan Ternate Hidayatullah Sjah di depan pintu masuk Kedaton Kesultanan Ternate.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022