Akademisi Universitas Jambi Dr Hartati menyatakan semangat Kartini dalam memperjuangkan pendidikan tidak lekang oleh waktu meski zaman telah mengalami perubahan.

"Semboyan habis gelap terbitlah terang menunjukkan bahwa semangat Kartini tidak lekang oleh waktu," kata Akademisi Unja Dr Hartati yang merupakan Dosen Fakultas Hukum di Jambi, Kamis. 

Hartati menjelaskan setiap masa ada orangnya dan setiap orang ada masanya. Pada masanya RA Kartini memperjuangkan kesetaraan pendidikan untuk kaum wanita, namun pada saat ini pendidikan tersebut sudah dapat di akses oleh siapa saja. Namun Yang perlu dipertahankan yakni semangat dalam menempuh pendidikan. 

Serta pendidikan tersebut tidak diartikan dalam arti sempit yang hanya bisa di tempuh di bangku sekolah dan perguruan tinggi. Namun di era revolusi industri 4.0 saat ini pendidikan sudah dapat di akses melalui berbagai wadah. 

Selain itu Dr Hartati mendorong Kartini di Indonesia, khususnya di Provinsi Jambi untuk terus berinovasi dan berkarya. Bisa di mulai dari hal-hal kecil, seperti menjadi Kartini untuk anak sendiri dalam lingkup keluarga. 

"Semua orang memiliki fashion, bakat dan cita-cita masing-masing, silahkan berinovasi tentunya dengan hal-hal yang positif," katanya. 

Menurut dia pemikiran RA Kartini yang futuristik, luas dan tidak memikirkan diri sendiri harus bisa diwarisi oleh generasi muda. Dengan demikian di harapkan nilai-nilai yang terkandung dalam peringatan hari Kartini dapat di implementasikan. Tidak hanya sekedar memperingati hari Kartini namun tidak memahami esensi dari peringatan itu sendiri.

Selain itu, menurut Hartati saat ini pemerintah telah memberikan ruang kepada kaum wanita untuk berkarya dan berinovasi. Mulai dari lingkup pemerintah di desa hingga pusat.

Dicontohkannya, saat ini harus ada keterwakilan dari anggota Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) di desa. 

Hal itu menunjukkan bahwa suara dari kaum wanita di butuhkan dalam pembangunan mulai dari pemerintahan di tingkat desa hingga pusat. 

Serta kaum wanita harus memiliki prinsip, jangan mudah terpengaruh dengan isu yang berkembang tanpa menelusuri kejelasan dan fakta dari isu-isu tersebut. 

"Jangan jadi Kartini yang terjebak, wanita harus memiliki prinsip dan visioner," kata Dr Hartati menambahkan.
 

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022