“Tik..tik..tik bunyi hujan di atas genting..
Airnya turun tidak terkira, cobalah tengok dahan dan ranting
Pohon di kebun basah semua..”
Hujan adalah peristiwa alam yang biasa dan sudah sering terjadi. Namun, bagi orang-orang puitis hujan bagaikan peristiwa penting yang membuka kenangan yang telah pergi seperti tetesan-tetesan hujan. Lain halnya pula bagi para orang yang berfikir ilmiah, mereka memiliki pola pikir “Bagaimana hujan terjadi? Bagaimana air bisa turun dari langit?
Apakah di langit sana punya berbagai mesin yang bisa membuat hujan gerimis, hujan deras atau bahkan hujan salju?”
Kutipan lagu tersebut merupakan kegiatan pembuka yang dinyanyikan sebagai persepsi kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di kelas 5 SDN. 131/IV Kota Jambi dengan materi “Siklus Air” pada tema 8. Dengan penuh semangat para siswa bernyanyi dan bertepuk tangan, dengan alat dan bahan yang telah siap sedia mereka susun di atas meja.
Bagi semua siswa melihat hujan adalah hal yang biasa, seperti halnya air yang turun dari langit bisa dalam bentuk rintik-rintik, deras dan salju. Dengan menyanyikan lagu “ Tik-tik Bunyi Hujan” siswa diarahkan untuk membayangkan proses hujan turun, kemudian guru memancing dengan pertanyaan hipotesis yang membangun rasa ingin tahu seperti “ bagaimana terjadinya hujan ?”
Alat dan Bahan
Dalam setiap melakukan percobaan, tentu saja memiliki syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi. Seperti alat dan bahan juga tahapan percobaan yang wajib dipatuhi oleh peserta didik. Adapun alat dan bahan pada percobaan ini cukup sederhana dan dapat di jangkau ataupun dicari di sekitar tempat tinggal. Alat dan bahan yang diperlukan adalah kantong plastik berkancing (zip) uk.20 x 25 cm, tusuk sate 1 buah, papan ujian 1 buah spidol warna permanen, krayon atau cat warna, air, pewarna makanan biru, kertas label / tempelan kertas /tip-ex kertas.
Semua alat tentu nya harus disiapkan jauh-jauh hari, pembelajaran dalam kegiatan percobaan ini dilakukan per kelompok yang terdiri dari 5 siswa per-kelompok. Alat dan bahan mereka siapkan per-kelompok dimana tiap kelompok membagi anggota kelompoknya dalam membawa alat dan bahannya. Seperti misalnya pada kelompok I, “ kami sudah membagi bu siapa saja yang membawa alat-alatnya. Saya kebagian bawa pewarna makanan biru” ujar Maysyifa Alkhanza.
Pewarna yang digunakan berwarna biru dikarenakan warna biru mewakili warna air laut. Sebagian air permukaan terbesar di bumi adalah laut ataupun samudera, maka warna biru lebih cocok digunakan dalam percobaan siklus air ini.
Langkah Kerja
Tahapan awal dari percobaan ini adalah menghangatkan air sampai terlihat uap mulai naik namun jangan sampai mendidih. Karena jika sampai mendidih, maka memerlukan waktu yang lama lagi untuk menunggu air menjadi hangat untuk dimasukkan ke dalam plastik Zip. Begitu juga jika air yang mendidih tersebut langsung dimasukkan ke dalam plastik Zip maka plastik Zip akan berkerut terkena panas.
Tahap selanjutnya adalah menambahkan pewarna makanan biru ke dalam plastik Zip untuk mewakili air laut. Kemudian, tuangkan air ke dalam kantong plastik berkancing dan diaduk-aduk sebentar supaya warna birunya merata. Selip-kan lebih dahulu gambar bagan siklus air yang telah dibuat sebelumnya pada papan ujian, Gantungkan plastik berisi air tersebut ke sebuah papan ujian, dan jepit-lah menggunakan penjepit pada papan.
Dari air yang telah dimasukkan dalam plastik Zip tadi dapat dilihat secara langsung bahwa saat air menguap, uap akan naik dan mengembun di bagian atas kantong plastik. Gumpalan putih bisa dilihat menyerupai awan di atmosfer bagian atas. Setelah beberapa saat, tetesan air muncul di bagian dalam kantong plastik. Saat mereka menjadi lebih besar, mereka akhirnya akan meluncur ke bawah. Meluncur turun menyerupai tahap alir yang membawa air kembali ke laut. Jika airnya masih hangat atau jika kantong tertinggal di jendela yang menghadap sinar matahari, ia akan terus mengalir melalui empat tahapan siklus air yang berbeda.
Oleh Nurfaidah, S.Pd.SD, M.Pd
Guru Mitra LPTK Program PINTAR Tanoto Foundation - Universitas Jambi
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022
Airnya turun tidak terkira, cobalah tengok dahan dan ranting
Pohon di kebun basah semua..”
Hujan adalah peristiwa alam yang biasa dan sudah sering terjadi. Namun, bagi orang-orang puitis hujan bagaikan peristiwa penting yang membuka kenangan yang telah pergi seperti tetesan-tetesan hujan. Lain halnya pula bagi para orang yang berfikir ilmiah, mereka memiliki pola pikir “Bagaimana hujan terjadi? Bagaimana air bisa turun dari langit?
Apakah di langit sana punya berbagai mesin yang bisa membuat hujan gerimis, hujan deras atau bahkan hujan salju?”
Kutipan lagu tersebut merupakan kegiatan pembuka yang dinyanyikan sebagai persepsi kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di kelas 5 SDN. 131/IV Kota Jambi dengan materi “Siklus Air” pada tema 8. Dengan penuh semangat para siswa bernyanyi dan bertepuk tangan, dengan alat dan bahan yang telah siap sedia mereka susun di atas meja.
Bagi semua siswa melihat hujan adalah hal yang biasa, seperti halnya air yang turun dari langit bisa dalam bentuk rintik-rintik, deras dan salju. Dengan menyanyikan lagu “ Tik-tik Bunyi Hujan” siswa diarahkan untuk membayangkan proses hujan turun, kemudian guru memancing dengan pertanyaan hipotesis yang membangun rasa ingin tahu seperti “ bagaimana terjadinya hujan ?”
Alat dan Bahan
Dalam setiap melakukan percobaan, tentu saja memiliki syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi. Seperti alat dan bahan juga tahapan percobaan yang wajib dipatuhi oleh peserta didik. Adapun alat dan bahan pada percobaan ini cukup sederhana dan dapat di jangkau ataupun dicari di sekitar tempat tinggal. Alat dan bahan yang diperlukan adalah kantong plastik berkancing (zip) uk.20 x 25 cm, tusuk sate 1 buah, papan ujian 1 buah spidol warna permanen, krayon atau cat warna, air, pewarna makanan biru, kertas label / tempelan kertas /tip-ex kertas.
Semua alat tentu nya harus disiapkan jauh-jauh hari, pembelajaran dalam kegiatan percobaan ini dilakukan per kelompok yang terdiri dari 5 siswa per-kelompok. Alat dan bahan mereka siapkan per-kelompok dimana tiap kelompok membagi anggota kelompoknya dalam membawa alat dan bahannya. Seperti misalnya pada kelompok I, “ kami sudah membagi bu siapa saja yang membawa alat-alatnya. Saya kebagian bawa pewarna makanan biru” ujar Maysyifa Alkhanza.
Pewarna yang digunakan berwarna biru dikarenakan warna biru mewakili warna air laut. Sebagian air permukaan terbesar di bumi adalah laut ataupun samudera, maka warna biru lebih cocok digunakan dalam percobaan siklus air ini.
Langkah Kerja
Tahapan awal dari percobaan ini adalah menghangatkan air sampai terlihat uap mulai naik namun jangan sampai mendidih. Karena jika sampai mendidih, maka memerlukan waktu yang lama lagi untuk menunggu air menjadi hangat untuk dimasukkan ke dalam plastik Zip. Begitu juga jika air yang mendidih tersebut langsung dimasukkan ke dalam plastik Zip maka plastik Zip akan berkerut terkena panas.
Tahap selanjutnya adalah menambahkan pewarna makanan biru ke dalam plastik Zip untuk mewakili air laut. Kemudian, tuangkan air ke dalam kantong plastik berkancing dan diaduk-aduk sebentar supaya warna birunya merata. Selip-kan lebih dahulu gambar bagan siklus air yang telah dibuat sebelumnya pada papan ujian, Gantungkan plastik berisi air tersebut ke sebuah papan ujian, dan jepit-lah menggunakan penjepit pada papan.
Dari air yang telah dimasukkan dalam plastik Zip tadi dapat dilihat secara langsung bahwa saat air menguap, uap akan naik dan mengembun di bagian atas kantong plastik. Gumpalan putih bisa dilihat menyerupai awan di atmosfer bagian atas. Setelah beberapa saat, tetesan air muncul di bagian dalam kantong plastik. Saat mereka menjadi lebih besar, mereka akhirnya akan meluncur ke bawah. Meluncur turun menyerupai tahap alir yang membawa air kembali ke laut. Jika airnya masih hangat atau jika kantong tertinggal di jendela yang menghadap sinar matahari, ia akan terus mengalir melalui empat tahapan siklus air yang berbeda.
Oleh Nurfaidah, S.Pd.SD, M.Pd
Guru Mitra LPTK Program PINTAR Tanoto Foundation - Universitas Jambi
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022