Banyaknya sampah plastik yang berserakan di lingkungan tentu dapat merusak kesehatan lingkungan. Untuk itu diperlukan upaya yang tepat dalam mengolah sampah plastic agar menjadi barang yang berguna.
Dalam pembelajaran IPS materi “Bentuk interaksi manusia terhadap lingkungan” kali ini, siswa kelas 5 belajar untuk mengolah limbah plastic menjadi sebuah bentuk hiasan yang memiliki nilai dan guna sebagai salah satu bentuk upaya menjaga kebersihan dan kesehatan bumi.
Pada pertemuan sebelumnya, guru sudah menjelaskan tentang bentuk-bentuk interaksi manusia terhadap lingkungan yang memberi dampak negative maupun positif. Salah satu interaksi manusia yang memberikan dampak positif terhadap lingkungan adalah dengan melakukan penghijauan dan melakukan daur ulang terhadap limbah anorganik seperti plastik.
Salah satu limbah plastik yang banyak berserakan di lingkungan sekolah adalah sendok plastik yang berasal dari berbagai jajanan di kantin sekolah. Berdasarkan keadaan tersebut, Yopi Nadia, S.Pd, guru kelas 5 SDN 106/IX Muaro Sebapo yang juga fasda program PINTAR Penggerak Tanoto Foundation Muaro Jambi memiliki ide untuk mengubah nilai guna sampah plastic tersebut menjadi sebuah hiasan cantik.
Siswa kelas 5 berjumlah 36 orang yang terbagi ke dalam 2 shift, yaitu shift A dan shift B dengan jadwal sekolah selang seling. Masing-masing shift berjumlah 18 siswa. Tiap shift dibagi menjadi 3 kelompok yang terdiri dari 6 orang siswa yang dipilih secara acak melalui sistem penomoran. Seluruh siswa berhitung dari 1 sampai 3 dan kembali lagi ke 1. Siswa yang mendapat nomor 1 adalah kelompok 1, yang mendapat nomor 2 adalah kelompok 2 dan seterusnya.
Sehari sebelum pertemuan, guru sudah menginformasikan melalui WA Grup tentang alat-alat yang harus dibawa untuk membuat hiasan dari sendok plastic, yaitu, sendok plastic 100-150 buah, kardus bekas, manik-manik mutiara, kardus bekas, lem tembak, cermin, gunting, cat pilox.
Masing-masing kelompok duduk bersama anggota kelompoknya. Selanjutnya, guru menjelaskan tentang langkah-langkah pembuatan hiasan dari sendok plastic.
Pertama gunting dan pisahkan bagian tangkai sendok plastic.Kemudian gunting kardus bekas berbentuk bulat atau oval yang akan digunakan sebagai pondasi.
Tempel bagian kepala sendok ke kardus bekas menggunakan lem tembak secara melingkar mulai dari bagian luar ke bagian dalam. Sisakan bagian tengah untuk tempat cermin. Setelah semua permukaan kardus ditempeli sendok, bagian tengah yang kosong di tempelkan cermin.
Selanjutnya cat setiap bagian permukaan sendok menggunakan cat pilox. Jemur hingga cat kering, setelah cat kering, temple setiap ujung sendok dengan manik-manik mutiara menggunakan lem tembak.
Lakukan hal yang sama pada bagia pinggir cermin. Setelah mendengarkan langkah-langkah pembuatan, masing-masing kelompok langsung berbagi tugas. Semua siswa tampak sangat antusias melakukan tugasnya.
Ada yang menggunting kardus, menggunting bagian tangkai sendok, da nada juga yang berebutan memegang lem tembak.
Selama proses pengerjaan, guru terus berkeliling mengawasi pekerjaan tiap kelompok. Hingga akhirnya semua kelompok telah selesai menempeli kardus mereka dengan sendok plastik.
Proses pengecatan dilakukan diluar kelas. Semua siswa berebutan ingin bergantian menyemprotkan cat ke karya mereka. Masing-masing kelompok memilih cat dengan warna yang berbeda. Ada yang merah, biru, dan ungu.
Setelah dicat, pajangan tersebut dijemur di teras kelas beberapa saat hingga mongering. Setelah kering, pajangan dibawa kembali masuk ke dalam kelas untuk di tempeli manik-manik mutiara.
Semua tampak serius menempel satu persatu butir mutiara ke tiap ujung sendok. Sesekali terdengar celetukan ketika ada temannya yang melewatkan bagian kepala sendok yang belum di lem mutiara.
Dengan sedikit kreativitas kita bisa mengubah benda-benda di sekitar kita yang tadinya tidak bernilai menjadi benda yang bisa digunakan lagi. Karena itu, sebagai manusia kita harus menggunakan pengetahuan kita untuk melestarikan dan menjaga kebersihan bumi.
Bagaimana keadaan bumi dimasa mendatang tergantung bagaimana perilaku manusianya dimasa sekarang. Karena itu, marilah kita menjadi manusia yang bijak untuk kelestarian bumi kita tercinta.
Oleh: Yopi Nadia, S.Pd
SDN 106/IX Muaro Sebapo Muaro Jambi/ Fasda Program PINTAR Penggerak Tanoto Foundation
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022