Mengadopsi dari postingan Forum Peningkatan Kualitas Pendidikan Program PINTAR Tanoto Foundation yang diterapkan salah satu satu sekolah mitra membuat paguyuban orangtua siswa di SDN 002 Pasar Sarolangun mewujudkan kelas biasa menjadi kelas cantik yang kaya akan buku bacaan. 

Peran paguyuban orangtua siswa sangat berarti bagi kemajuan sekolah. Berbagai peran bisa diambil oleh mereka seperti ikut menata kelas, pojok baca, hingga menyediakan buku bacaan.

Seperti yang dilakukan oleh Ibu Mahar Yanti yang akrab dipanggil Ibu Yanti suatu sore di SDN 002 Pasar Sarolangun, ia bersama teman-teman paguyuban kelas mengecat, menata ruang kelas dan halaman.  

“Ayo Bapak Ibu kita susun buku bacaan di pojok baca," teriak Bu Yanti mengajak teman-temannya.

Ibu Yanti tidak sendiri, ia dibantu orangtua lainnya yang sedang menyelesaikan pengecatan ruang kelas, menata meja dan kursi, membuat hiasan pojok baca, dan membuat taman di depan kelas.

"Kalau sore hari bisa, sudah pulang dari kantor, jadi saya bisa fokus bantu menata kelas, terutama membantu menata pojok baca dan menaruh buku bacaan," ujarnya.

Tak heran SDN 002 Pasar Sarolangun selalu ramai. Usut punya usut esok harinya akan diadakan lomba menghias kelas dan pojok baca berkat dukungan orangtua siswa. Itulah cara kepala sekolah tersebut, Ibu Rusdyanti, M. Pd, dalam mengajak keterlibatan orangtua siswa. Kebetulan pengurus komitenya juga pernah dilatih peran serta masyarakat oleh Tanoto Foundation.

Menurut Ibu Rus, hampir setiap sore dalam seminggu diisi dengan kehadiran orangtua sebagai upaya dukungan terhadap anaknya di setiap kelas. Mereka hadir bergotong royong membersihkan dan menata kelas anaknya.

“Semua bergotong royong, program peran serta masyarakat dan paguyuban orangtua siswa berjalan sesuai dengan program Dinas Pendidikan dan tentu saja ini berkat pelatihan dari Tanoto Foundation,” ungkap Ibu Rus. Lalu apa resep Ibu Rus sehingga sekolahnya bisa mendapatkan dukungan masyarakat dan orangtua.

Membentuk Paguyuban Orangtua siswa (POS)

Ibu Baitil Atik selaku pengurus komite SDN 002 Pasar Sarolangun, mengatakan strategi yang ia lakukan bersama pengrus lainnya adalah dengan membentuk paguyuban orangtua siswa. Awalnya tentu saja sulit, karena banyak yang belum memahami seperti apa cara kerja dari paguyuban orangtua tersebut.

“Ya mereka bertanya-tanya, tujuannya apa membentuk paguyuban orangtua tersebut,” ungkapnya. Bu Atik sendiri sering terjun langsung melihat perkembangan kemajuan sekolah.

Hanya saja, Bu Atik berharap agar masyarakat dan paguyuban orangtua terus konsisten terlibat dalam mendukung keberhasilan sekolah.

"Saya berpesan bahwa dukungan dari masyarakat dan orantua bukan hanya dana, namun tenaga dan fikiran juga bisa," katanya.

Paguyuban orangtua murid ini merupakan bagian dari stakeholder sekolah yang akan ikut menentukan keberhasilan dan kemajuan dunia pendidikan.

Paguyuban orangtua adalah wujud partisipasi masyarakat, di samping komite sekolah. Kehadiran paguyuban orangtua menjadi penting bagi sekolah yang beralamat di Jalan Sudirman no 12 Rt 09 ini.

Karena pengecatan dan penataan ruang kelas ini bagian dari partisipasi orangtua, maka pilihan warna meja dan kursinya sesuai selera kelas masing-masing. Ada yang mejanya berwarna hijau, biru, dan putih. Selain meja dan kursi, ruang kelas juga ikut diperbarui catnya ditambah ruangan untuk pojok baca.

Oleh: Nur Kusuma Yuni, S. Pd

SDN 002 Pasar Sarolangun/ guru Mitra Program PINTAR Tanoto Foundation

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022