Gubernur Jambi Al Haris menyatakan penurunan harga sawit mempengaruhi tingkat perekonomian di Jambi karena sawit merupakan salah satu komoditi unggulan di daerah itu.

"Jika harga sawit di Provinsi Jambi kian menurun, maka akan mempengaruhi tingkat perekonomian," kata Gubernur Al Haris di Jambi, Kamis.

Al Haris menjelaskan turunnya harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di Jambi disebabkan oleh menurunnya harga minyak dunia, termasuk harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO). Selain itu saat ini tangki CPO milik perusahaan sebagian besar sudah penuh, sehingga banyak perusahaan yang tidak membeli TBS sawit.

Guna mengantisipasi harga TBS swit yang semakin menurun, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi berupaya melakukan rapat koordinasi bersama lintas sektor. Hal tersebut dilakukan agar harga jual TBS di tingkat petani dan perusahaan tidak semakin anjlok.

"Jika harga TBS yang rendah saat ini berlangsung lama maka akan mengganggu inflasi daerah Jambi," kata Gubernur Al Haris.

Saat ini rata-rata harga TBS sawit di tingkat petani di kabupaten dan kota sebesar Rp1.000 per kilogram. Bahkan di sejumlah daerah terdapat harga TBS yang berada di bawah Rp1.000 per kilogram.

Ahmadi pemilik Ram Sawit Sumber Rizky mengatakan sebagian besar perusahaan tutup karena tangki penampungan CPO yang penuh. Sementara produksi TBS kelapa sawit milik petani mengalami peningkatan.

"Harga saat ini di bawah Rp1.000 per kilogram, harapan kita kondisi ini tidak berlangsung lama karena sangat berdampak terhadap petani," kata Ahmadi.

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022