Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyerukan pentingnya kerja sama inklusif demi memperkuat strategic trust dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Australia kedua di Phnom Penh, Kamboja, Sabtu.
"ASEAN dan Australia juga memiliki kesamaan pandangan mengenai pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional. Saya berharap kiranya Australia juga memiliki kesamaan pandangan dengan ASEAN mengenai pentingnya kerja sama yang inklusif. Inklusivitas sangat penting untuk memperkuat strategic trust," katanya seturut keterangan resmi yang diterima di Jakarta.
Dalam forum yang dihadiri langsung jajaran pemimpin ASEAN dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese itu, Presiden mengemukakan fokus kerja sama yang dapat diperkokoh antara ASEAN dan Australia.
Kerja sama konkret dalam konteks Indo-Pasifik antara ASEAN dan Australia menjadi fokus pertama yang disampaikan Jokowi.
"Saya yakin ASEAN-Australia dapat segera mengambil beberapa pilot projects dari 4 prioritas kerja sama yang tertera dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific. Dalam kaitan itu sebagai Ketua ASEAN tahun depan, Indonesia harapkan partisipasi Australia dalam Indo-Pacific Infrastructure Forum," katanya.
Kedua, Australia dapat menjadi jembatan untuk memperkuat komunikasi antara ASEAN dengan Forum Kepulauan Pasific (PIF).
Jokowi bahkan mengusulkan dimulainya jalinan komunikasi resmi antara sekretariat kedua organisasi tersebut.
"Ketiga, on bilateral note, saya mengajak Australia untuk hadir dan berkontribusi dalam pertemuan Indonesia-Pacific Forum for Development yang utamanya akan memberikan perhatian pada kerja sama ekonomi dan pembangunan di kawasan Pasifik," katanya.
Presiden Jokowi menutup pengantarnya dengan menggarisbawahi peran penting ASEAN dan Australia yang memiliki tanggung jawab menjadikan kawasan sebagai epicentrum of growth.
Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam kegiatan tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022