Pemerintah Kota Jambi memperkuat strategi untuk menurunkan angka stunting pada 2023 melalui bapak asuh dan penimbangan bayi secara massal.
Wakil Wali Kota Jambi Maulana mengatakan Pemkot Jambi menargetkan angka stunting pada tahun 2023 bisa turun menjadi 11 persen.
"Kami punya by name by address-nya anak-anak yang stunting dan sudah langsung diintervensi," katanya, di Jambi, Minggu.
Untuk mencapai target tersebut, dia mengatakan, pada tahun 2023 Pemkot Jambi siap melakukan penimbangan bayi secara massal.
"Sehingga nanti bisa diketahui angkanya turun atau naik," katanya.
Selain penimbangan massal, program bapak asuh bagi anak stunting juga akan dilakukan. Para aparatur sipil negara atau ASN dan pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Jambi akan diminta menjadi orang tua asuh bagi anak-anak stunting di Kota Jambi.
"Kami mengembangkan program bapak asuh dari ASN dan pejabat atau dari orang yang mampu," katanya.
Maulana juga mengatakan bahwa Tim Pendamping Keluarga (TPK) merupakan aktor penting untuk penurunan angka stunting. Para TPK ini turun langsung ke masyarakat.
"Kami sangat bersyukur sebagai ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) penyelesaiannya sudah menyentuh level keluarga. Kami apresiasi seluruh kerja keras mereka," katanya menegaskan.
Sementara itu, Maulana menegaskan berdasarkan perhitungan dari Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E- PPGBM) angka stunting di Kota Jambi cukup rendah yakni 2,9 persen. Namun, berdasarkan hasil survei gizi nasional angka stunting di Kota Jambi masih pada angka 14 persen.
" Semoga apa yang menjadi target kita tercapai," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023
Wakil Wali Kota Jambi Maulana mengatakan Pemkot Jambi menargetkan angka stunting pada tahun 2023 bisa turun menjadi 11 persen.
"Kami punya by name by address-nya anak-anak yang stunting dan sudah langsung diintervensi," katanya, di Jambi, Minggu.
Untuk mencapai target tersebut, dia mengatakan, pada tahun 2023 Pemkot Jambi siap melakukan penimbangan bayi secara massal.
"Sehingga nanti bisa diketahui angkanya turun atau naik," katanya.
Selain penimbangan massal, program bapak asuh bagi anak stunting juga akan dilakukan. Para aparatur sipil negara atau ASN dan pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Jambi akan diminta menjadi orang tua asuh bagi anak-anak stunting di Kota Jambi.
"Kami mengembangkan program bapak asuh dari ASN dan pejabat atau dari orang yang mampu," katanya.
Maulana juga mengatakan bahwa Tim Pendamping Keluarga (TPK) merupakan aktor penting untuk penurunan angka stunting. Para TPK ini turun langsung ke masyarakat.
"Kami sangat bersyukur sebagai ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) penyelesaiannya sudah menyentuh level keluarga. Kami apresiasi seluruh kerja keras mereka," katanya menegaskan.
Sementara itu, Maulana menegaskan berdasarkan perhitungan dari Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E- PPGBM) angka stunting di Kota Jambi cukup rendah yakni 2,9 persen. Namun, berdasarkan hasil survei gizi nasional angka stunting di Kota Jambi masih pada angka 14 persen.
" Semoga apa yang menjadi target kita tercapai," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023