Jambi (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi menilai langkah pengendalian inflasi pangan yang dilakukan pemerintah kota setempat selama April 2024 terbilang berhasil karena mengalami deflasi sebesar 0,05 persen (mtm).
Kepala BPS Provisi Jambi Agus Sudibyo di Jambi, Kamis, mengatakan hampir semua komoditas di Kota Jambi yang masuk pencatatan BPS mengalami penurunan harga.
"Penurunan harga terbesar terjadi pada komoditas cabai merah pada April dibanding Maret, turun hampir 65 persen," kata Agus.
Selain cabai merah, penurunan harga komoditas pangan juga terjadi pada cabai rawit. Penurunan harga terjadi hampir 20 persen. BPS juga mencatat adanya penurunan harga beras di Kota Jambi.
Agus mengatakan bahwa beras berkontribusi besar pada perubahan inflasi meski mengalami penurunan atau kenaikan harga hanya Rp100 per kilogram.
Pada Maret 2024, BPS Jambi mencatat harga besar di Kota Jambi Rp15.512 per kilogram sedangkan pada April 2024 menjadi Rp15.508 per kilogram.
"Turunnya tidak sampai Rp100 per kilogram
tapi dampaknya luar biasa dibuktikan kota Jambi yang deflasi," kata dia.
Meski begitu, Agus juga memberikan peringatan kepada Pemkot Jambi bersama TPID untuk mengendalikan harga bawang merah.
Seperti diketahui bahwa harga bawang merah mengalami kenaikan. Harganya sempat menyentuh Rp60 ribu per kilogram. Untuk dampak kenaikan harga bawang merah ini akan terlihat pada Mei 2024.
Penjabat Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih mengatakan Pemkot Jambi siap melakukan intervensi pasar menyusul kenaikan harga bawang merah sejak Ramadhan hingga setelah Idul Fitri
BPS: Pengendalian inflasi pangan di Jambi dinilai berhasil
Kamis, 2 Mei 2024 21:15 WIB