Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi menyatakan kesiapan membangun embung atau kolam retensi untuk menangani persoalan banjir di daerah tersebut.

Wakil Wali Kota Jambi Maulana di Jambi, Senin, mengatakan selain berfungsi dalam penanganan banjir, embung tersebut juga bisa untuk wahana pariwisata.

"Jadi bisa dilengkapi dengan jogging track ataupun ruang terbuka hijau. Jadi bisa digunakan masyarakat untuk berkumpul maupun rekreasi," katanya.

Ia mengatakan kolam retensi (embung) untuk menangkap air yang tidak bisa ditampung oleh drainase yang ada dan sebagai cadangan air bersih.

Pemkot Jambi telah menyiapkan lahan guna pembangunan embung.

Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kota Jambi Yunius mengatakan pihaknya sudah turun dengan pihak BWSS VI guna melihat lokasi untuk rencana pembangunan kolam retensi di Kota Jambi.

Berdasarkan informasi pihak BWSS, pembangunan kolam retensi menggunakan dana bantuan dari Jepang yang nilainya sekitar Rp185 miliar.

Ada beberapa proyek utama yang dikerjakan pihak BWSS dengan fokus di Sungai Asam, Sungai Kenali Kecil, dan Sungai Kenali Besar.

"Sudah ditinjau titik lokasi yang kami usulkan. Dua lokasinya di lahan milik provinsi, yakni di Panti Jompo Paal Lima, Kota Baru dan seberang lembaga pemasyarakatan, Kenali Besar," kata dia

Di lahan milik provinsi itu memang sudah lama diajukan untuk pembuatan kolam retensi.

Satu titik lainnya, kata Yunius, yakni di kawasan Widuri, Jelutung. Lahan tersebut sudah dibeli oleh Pemerintah Kota Jambi seluas 85 "tumbuk".

Pada tahun ini pihaknya fokus dengan tiga pembangunan kolam retensi tersebut untuk segera terealisasi. Pihak BWSS akan merampungkan desain pada April 2023, kemudian pelaksanaan pekerjaan pada September 2023 dan berlanjut tahun depannya.

Sebelumnya, kata Yunius, sudah dibangun satu titik kolam retensi di Balai Benih Holtikultura Kota Jambi. Pembangunan itu sudah selesai tahun lalu. Ke depannya total akan ada empat kolam retensi.

Pewarta: Tuyani

Editor : Dolly Rosana


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023