Rumah batik Siti Hajir di Kampung Jelmu Kecamatan Pelayangan, Seberang, Kota Jambi, memberikan garansi kepada komsumen, jika ada produk batik nya yang luntur warnanya maka dapat ditukarkan kembali dengan yang baru.

“Saya sangat memproritaskan kualitas batik yang kami buat dan menjamin produk batik nya tidak luntur dan jika konsumen membeli kain batik di rumah Batik Siti Hajir dan luntur maka konsumen boleh mengembalikan batik tersebut dan mengganti ke batik yang baru dengan model yang sama,” kata Kemas Junaidi.

Rumah batik Siti Hajir menjamin produk mereka tidak akan luntur, karena sebelum di jual sudah dicuci beberapa kali untuk menguji tidak luntur batik mereka.

Rumah Batik Siti Hajir berlokasi di Jln KH A Majid Roffar RT02, RW01, Kelurahan Jelmu, Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi. Di Kelurahan Jelmu itu saat ini hanya ada enam pengerajin batik salah satunya Batik Siti Hajir yang termasuk salah satu pengerajin batik terbesar disana.

Pemilik sekaligus pengelola Batik Siti Hajir bernama Kemas Junaidi. Nama Batik Siti Hajir sendiri diambil dari nama istri Kemas Junaidi, dinamakan Siti Hajir karna kata orang zaman dahulu Siti Hajir merupakan nama keberuntungan.

Batik Siti Hajir memulai usahanya pada 1985, yang masih dikelola keluarga Siti Hajir. Pada masa itu Batik Jambi masih menggunakan teknik canting tulis dan pemasarannya pun masih terbatas, hanya dibeli beberapa orang.

Kemudian seiring waktu berjalan pada  2007, Rumah Batik Siti Hajir mulai dikelola oleh Kemas Junaidi dan istrinya sekaligus menjadi merk usaha mereka yaitu Siti Hajir.

Pada masa itu proses pemasarannya hanya melalui rumah ke rumah dan memproduksi hanya sedikit. Dengan seiring berkembangnya Batik Jambi dikalangan masyarakat Jambi usaha Batik Siti Hajir mulai mengalami perkembangan dari segi kualitas dan pemasaran.

Semua itu atas perhatian dari pemerintah seperti Dinas Perindustrian Kota dan Provinsi juga Bank Indonesia. Pada 2015 pengrajin Batik Siti Hajir baru menggunakan sosial untuk mempromosikan  usahanya.

Pada waktu itu mempromosikannya hanya lewat BBM dan Facebook. Tapi kini rumah Batik Siti Hajir sudah mempromosikan usahanya melalui Lazada, facebook, whatsap, youtube, google dan lainnya.

Usaha rumah Batik Siti Hajir sudah memiliki izin usaha, sudah memiliki nomor induk izin berusaha bernomor 2402220014464 dan sudah diakui oleh pemerintah, dan selalu di perhatikan pemerintah seperti Pemerintah Kota, Dinas perindustrian dan perdagangan Kota, Dinas perindustrian dan perdagangan Provinsi, Koperasi Kota, Koperasi Provinsi, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Bank Indonesia.

Batik Siti Hajir sudah berhasil mengirim karyanya ke Provinsi Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Lampung, Jawa Timur serta dalam Kabupaten di Provinsi Jambi yakni Kerinci dan Merangin.

Beberapa motif batik siti hajir yang sudah ada saat ini diantaranya motif; angso duo, kapal sanggat, durian pecah, batang hari, tampuk manggis, kuaw berhias, merak ngeram, kepak lepas, riang-riang, tagapo, kaco piring, antlas dan lainnya.

Rumah Batik Siti Hajir mempunyai dua teknik dalam proses membatik yaitu teknik cap dan teknik tulis. Teknik cap menggunakan cetakan yang sudah ada motifnya sedangkan Teknik ukir dengan menggambar langsung motif pada kain.

Ciri khas Batik Siti Hajir adalah angso duo dan kapal sanggat dengan kombinasi pewarnaan cerah dan gelap. Batik Siti Hajir menjamin produk mereka anti luntur. Sebagai garansi pembelian ditoko mereka jika warna kain luntur bisa dikembalikan dan ditukar kain baru.

Rumah Batik Siti Hajir juga sudah mempunyai sistem pengolahan limbah atau disebut juga dengan Instalasi Pengelolahan Air Limbah (IPAL) ini terletak di halaman depan rumah Batik Siti Hajir. Ini bertujuan agar limbah cair industri batik dapat dinyatakan aman apabila dibuang ke lingkungan.

Pengerjaan batik tulis bisa memakan waktu hingga satu bulan. Dalam satu bulan ia bisa memproduksi 50 hingga 100 potong batik.

Untuk Harga batik cetak bahan katun berkisar Rp180.000 hingga Rp250.000 perdua meter, sedangkan batik tulis menggunakan bahan primisima dan katun sutra sekitar Rp600.000 hingga Rp800.000 tergantung motif dan warnanya.

Adapun cara pembuatan batik siti hajir pertama sebelum melukis langsung ke dasar kain kita harus membuat motif terdahulu, setelah menjadi motif barulah melukis di atas  dasar kain, lalu lukis lagi motif yang sudah dibuat pada kain menggunakan canting.

Setelah semuanya dilukis menggunakan canting barulah proses pewarnaan, setelah proses pewarnaan dilanjutkan dengan pemberian lilin pada motif yang diinginkan  tujuannya agar nantinya bisa mencampur warna yang diinginkan, selanjutnya pewarnaan kembali pada kain.

Setelah itu baru pelepasan lilin pada kain tadi setelah semua lilin di rontok kan barulah tahap mencuci kain batik, setelah batik dicuci hingga tidak ada lagi warna yang luntur baru lah tahap terakhir yaitu mengeringkan kain.

Bentuk motif Tampuk Manggis menampilkan penampang  manggis yang berbelah pada bagian tengahnya, menampakkan kulit luar, daging kulis dan isi buah secara keseluruhan. Gambar ini bermakna pada kebaikan budi pekerti dan kehalusan hati seseorang tidak dapat dilihat dari kulit luar saja.

Kemudian motif durian pecah menggambarkan dua bagian kulit tebelah, tetapi masih bertaut pada pangkal tangkainya. Dua belah kulit itu memiliki makna pada masing-masing bagiannya. Belahan pertama bermakna pondasi iman dan taqwa, belahan kedua lebih bernuansa ilmu pengetahuan dan teknologi.

Makna dari motif durian pecah ialah jika melaksanakan pekerjaan berlandaskan iman dan taqwa serta topang oleh penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi akan memberikan hasil yang baik bagi yang bersangkutan serta keluarga.

Motif Kuaw Berhias menggambarkan seekor burung kuaw yang sedang bercermin sambil mengepakkan sayap-sayapnya dimaknai sebagai pengenalan diri. Kembangan kepak dan bagian lain dari tubuh burung ini merupakan pantulan cermin, yang menggambarkan si burung seolah tengah berhias.

 

 


 

Pewarta: Novi Ramadani

Editor : Nanang Mairiadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023