Harga emas berjangka melemah pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), menghentikan keuntungan dua sesi berturut-turut tertekan dolar AS yang lebih kuat menjelang risalah pertemuan kebijakan Juni Federal Reserve yang memperkuat ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga pada akhir Juli.
Emas berjangka naik tipis 0,10 dolar AS atau 0,01 persen menjadi 1.929,50 dolar AS pada Senin (3/7/2023), setelah melonjak 11,50 dolar AS atau 0,60 persen menjadi 1.929,40 dolar AS pada Jumat (30/6/2023), dan jatuh 4,30 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1.917,90 dolar AS pada Kamis (29/6/2023).
Bursa Comex tutup pada Selasa (4/7/2023) untuk hari libur memperingati Kemerdekaan AS.
Tak lama setelah lantai perdagangan emas ditutup, risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Juni dirilis, menunjukkan bahwa para pejabat Federal Reserve percaya kenaikan suku bunga tambahan akan sesuai pada tahun 2023, beberapa bahkan mendorong kenaikan suku bunga Juni. Mereka memperkirakan resesi ringan pada tahun 2023 diikuti oleh pemulihan yang cukup cepat.
Data ketenagakerjaan AS untuk Juni akan dirilis pada Jumat (7/7/2023).
Departemen Perdagangan AS melaporkan Rabu (5/7/2023) bahwa pesanan pabrik AS terangkat 0,3 persen pada Mei setelah naik dengan margin yang sama pada April, lebih rendah dari perkiraan kenaikan 0,8 persen oleh para ekonom. Pesanan meningkat 1,1 persen hingga Mei dari tahun sebelumnya.
Para analis mengatakan tren menunjukkan lebih banyak tekanan pada emas dalam beberapa bulan mendatang, meskipun ekspektasi potensi resesi AS juga telah mendorong beberapa permintaan tempat berlindung yang aman terhadap logam kuning.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September menguat 29 sen atau 1,25 persen, menjadi ditutup pada 23,402 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober bertambah 9,0 dolar AS atau 0,98 persen, menjadi menetap pada 925 dolar AS per ounce.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023