Chicago (ANTARA) - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena investor mengambil posisi menjelang keputusan kenaikan suku bunga Federal Reserve, memperpanjang keuntungan untuk hari kedua berturut-turut berada di atas level psikologis 2.000 dolar AS.
Emas berjangka melonjak 31,10 dolar AS atau 1,56 persen menjadi 2.023,30 dolar AS pada Selasa (2/5/2023), setelah tergelincir 6,90 dolar AS atau 0,35 persen menjadi 1.992,20 dolar AS pada Senin (1/5/2023), dan terdongkrak 10 sen atau 0,01 persen menjadi 1.999,10 dolar AS pada Jumat (28/4/2023).
Tak lama setelah lantai perdagangan emas ditutup, pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) berakhir, dan Federal Reserve memutuskan untuk menaikkan suku bunga utama sebesar 25 basis poin ke kisaran 5,00-5,25 persen.
Namun demikian, The Fed mengubah pedoman ke arah dovish, dengan mengatakan penguatan kebijakan tambahan akan bergantung pada kelambatan kebijakan moneter yang mempengaruhi aktivitas ekonomi dan inflasi, serta perkembangan ekonomi dan keuangan.
Emas berjangka jatuh dalam perdagangan elektronik setelah kenaikan suku bunga Fed.
Data ekonomi yang dirilis pada Rabu (3/5/2023) beragam. Pembacaan terakhir dari indeks manajer pembelian jasa-jasa S&P AS berada di 53,6 pada April, dibandingkan dengan pembacaan awal 53,7. Dan indeks jasa-jasa ISM naik tipis menjadi 51,9 persen pada April dari 51,2 persen pada Maret, tanda bahwa sebagian besar bisnis AS tumbuh dengan kecepatan yang sedikit lebih cepat pada April.
The Automated Data Processing Inc (ADP). melaporkan bahwa pekerjaan AS di sektor swasta nonpertanian naik 296.000 pada April, dibandingkan dengan kenaikan 142.000 bulan sebelumnya.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 6,20 sen atau 0,24 persen, menjadi ditutup pada 25,681 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli tergelincir 16,50 dolar AS atau 1,53 persen, menjadi menetap pada 1.061,80 dolar AS per ounce.