Ketua TP-PKK Provinsi Jambi, Hesti Haris, Selasa (25/7) melaunching Sekolah Lansia Kamboja di Desa Kota Karang, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi. Sekolah Lansia yang diinisiasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Jambi tersebut merupakan Sekolah Lansia pertama di Jambi.
Dalam kesempatan itu, Hesti Haris menjelaskan, penuaan penduduk Indonesia kini memerlukan perhatian yang lebih besar. Berdasarkan Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2045, pada tahun 2045 penduduk Lansia Indonesia diperkirakan akan mencapai hampir seperlima dari seluruh penduduk Indonesia.
Hesti mengatakan TP-PKK Provinsi Jambi sangat mendukung dan terus mendorong program Sekolah Lansia melalui pendampingan bersama-sama jajaran Dewan Penasehat Sekolah Lansia, dan akan menyusun Surat Edaran (SE) pembentukan Sekolah Lansia di seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Jambi.
"Dengan adanya wadah sekolah lansia ini diharapkan seluruh kegiatan kelanjutusiaan di Provinsi Jambi dapat berjalan dengan saling berintegrasi untuk mewujudkan Lansia yang Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif dan Bermartabat (SMART)," kata Hesti.
Menurut Hesti, tidak ada program yang dapat berhasil jika dikerjakan sendiri, sehingga dibutuhkan Kerja sama yang baik dari semua sektor untuk mewujudkannya.
"Jadikanlah sekolah lansia ini sebagai momentum awal untuk mengembalikan semangat meningkatkan kualitas hidup lansia. Saya yakin lintas sektor terkait memiliki program tersendiri terkait dengan kelanjutusiaan, hanya saja belum secara komprehensif dan saling berbagi peran untuk menjalankan program pada suatu wilayah yang sama," jelasnya.
"Bagi desa Kota Karang kami ucapkan selamat atas terbentuknya Sekolah Lansia pertama di Provinsi Jambi, tetap semangat dan mohon dukungan terus dari Camat, Kepala Desa, serta TP-PKK nya. Harapannya desa lain bisa mencontoh dan segera membentuk di tahun yang akan datang. Mohon dukungan juga dari Pemerintah Kabupaten Muarojambi mungkin bisa melalui APBD nya untuk penyelenggaraan kegiatan ini," ujar Hesti.
Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Yuslidar SP mengatakan, berdasarkan data BPS 2020, penduduk lansia sebesar 26,82 juta jiwa (9,92 persen) dari populasi penduduk Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia mendekati angka yang menuju era penduduk menua (ageing population) karena jumlah penduduk lansia hampir menembus angka 10 persen.
Hal ini karena gencarnya pembangunan kesehatan dan sosial ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, sehingga usia harapan hidup penduduk Indonesia mengalami peningkatan.
Secara umum permasalahan yang terjadi pada lansia selain masalah kesehatan dan ekonomi adalah kesepian, dimana lansia merasa tersisihkan, terpencil dari orang lain dan merasa berbeda dari orang lain. Lansia yang pada masa mudanya selalu dimintai pendapat, nasehat dan dianggap lebih berpengalaman seiring dengan bertambahnya usia dan kemajuan teknologi sudah tidak menjadi tempat berbagi, meminta nasehat maupun tempat bertanya. Kondisi inilah yang menimbulkan perasaan tidak dihargai, sudah dilupakan dan merasa bahwa dirinya berbeda dan menjadi beban bagi orang lain.
"Untuk melawan rasa kesepian itu dibutuhkan dukungan sosial, yaitu kebutuhan agar lansia bisa terhubung dengan orang lain, memiliki kedekatan dengan orang lain dan kebersamaan di dalam kelompok. Di sinilah peran keluarga sangat penting, dukungan keluarga inti atau pasangan sangatlah penting dibandingkan dukungan dari orang lain yang tidak memiliki hubungan sama sekali. Adanya dukungan dan pendampingan oleh keluarga juga akan menurunkan risiko penyakit dan kematian pada lansia," katanya.
Pada tahun 2023 ini, Provinsi Jambi diamanahkan untuk membentuk Sekolah Lansia, dan setelah berkoordinasi dengan DPPKB Kabupaten Muarojambi, terpilihlah Kelompok BKL- Kamboja yang terletak di Kampung KB Desa Kota Karang Kecamatan Kumpeh Ulu sebagai Sekolah Lansia Pertama di Provinsi Jambi dan dijadikan percontohan (pilot project) bagi Sekolah Lansia lainnya kedepannya.
"Tahun ini juga kami sudah mengimbau seluruh kabupaten/kota untuk membentuk minimal satu Sekolah Lansia di wilayah masing-masing. Kami sangat percaya, Kepala Desa Kota karang dapat menjalankan Amanah menjadi penanggungjawab Sekolah Lansia. Harapannya kegiatan ini tidak hanya terlaksana pada tahun ini saja, namun dapat terus dilanjutkan di tahun-tahun kedepannya. Dukungan dari lintas sektor sangat dibutuhkan demi suksesnya kegiatan ini," kata Yuslidar.
Sementara itu, Pj Bupati Muarojambi Bachyuni Deliansyah, melalui Asisten 1 Pemkab Muarojambi, Sukisno, menjelaskan, berdasarkan hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga Tahun 2022 terdapat 26.594 lansia yang berusia 60+ di Kabupaten Muarojambi. Jumlah ini termasuk dalam kategori banyak, yang apabila diberdayakan dengan pemberian berbagai macam program yang dapat meningkatkan kemandirian para lansia maka ini akan menjadi asset bagi pembangunan daerah.
"Dengan adanya Sekolah Lansia ini, kami berharap bahwa para Lansia-lansia di Kabupaten Muarojambi khususnya Desa Kota Karang ini bisa mendapatkan Pendidikan non-formal yang dapat membantu mereka dalam meningkatkan kemandirian, sehingga mereka dapat mencapai kebermaknaan hidup yang baik. Dimensi psikososial para lansia juga dapat terpenuhi, dimana lansia tidak lagi merasa menjadi kaum marginal di masyarakat kita," kata Sukisno.
Saya berharap, Sekolah Lansia ini tidak hanya diselenggarakan di satu Desa/Kecamatan saja tapi juga bisa diselenggarakan di seluruh Desa yang ada di Kabupaten Muarojambi, karena jika dilihat dari kurikulum pelaksanaannya program ini sangat membantu desa dalam pengelolaan pemberdayaan lansia dan dapat menjadikan para lansia menjadi asset yang dapat membantu pembangunan desa," kata Sukisno menambahkan.(*).
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023
Dalam kesempatan itu, Hesti Haris menjelaskan, penuaan penduduk Indonesia kini memerlukan perhatian yang lebih besar. Berdasarkan Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2045, pada tahun 2045 penduduk Lansia Indonesia diperkirakan akan mencapai hampir seperlima dari seluruh penduduk Indonesia.
Hesti mengatakan TP-PKK Provinsi Jambi sangat mendukung dan terus mendorong program Sekolah Lansia melalui pendampingan bersama-sama jajaran Dewan Penasehat Sekolah Lansia, dan akan menyusun Surat Edaran (SE) pembentukan Sekolah Lansia di seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Jambi.
"Dengan adanya wadah sekolah lansia ini diharapkan seluruh kegiatan kelanjutusiaan di Provinsi Jambi dapat berjalan dengan saling berintegrasi untuk mewujudkan Lansia yang Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif dan Bermartabat (SMART)," kata Hesti.
Menurut Hesti, tidak ada program yang dapat berhasil jika dikerjakan sendiri, sehingga dibutuhkan Kerja sama yang baik dari semua sektor untuk mewujudkannya.
"Jadikanlah sekolah lansia ini sebagai momentum awal untuk mengembalikan semangat meningkatkan kualitas hidup lansia. Saya yakin lintas sektor terkait memiliki program tersendiri terkait dengan kelanjutusiaan, hanya saja belum secara komprehensif dan saling berbagi peran untuk menjalankan program pada suatu wilayah yang sama," jelasnya.
"Bagi desa Kota Karang kami ucapkan selamat atas terbentuknya Sekolah Lansia pertama di Provinsi Jambi, tetap semangat dan mohon dukungan terus dari Camat, Kepala Desa, serta TP-PKK nya. Harapannya desa lain bisa mencontoh dan segera membentuk di tahun yang akan datang. Mohon dukungan juga dari Pemerintah Kabupaten Muarojambi mungkin bisa melalui APBD nya untuk penyelenggaraan kegiatan ini," ujar Hesti.
Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Yuslidar SP mengatakan, berdasarkan data BPS 2020, penduduk lansia sebesar 26,82 juta jiwa (9,92 persen) dari populasi penduduk Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia mendekati angka yang menuju era penduduk menua (ageing population) karena jumlah penduduk lansia hampir menembus angka 10 persen.
Hal ini karena gencarnya pembangunan kesehatan dan sosial ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, sehingga usia harapan hidup penduduk Indonesia mengalami peningkatan.
Secara umum permasalahan yang terjadi pada lansia selain masalah kesehatan dan ekonomi adalah kesepian, dimana lansia merasa tersisihkan, terpencil dari orang lain dan merasa berbeda dari orang lain. Lansia yang pada masa mudanya selalu dimintai pendapat, nasehat dan dianggap lebih berpengalaman seiring dengan bertambahnya usia dan kemajuan teknologi sudah tidak menjadi tempat berbagi, meminta nasehat maupun tempat bertanya. Kondisi inilah yang menimbulkan perasaan tidak dihargai, sudah dilupakan dan merasa bahwa dirinya berbeda dan menjadi beban bagi orang lain.
"Untuk melawan rasa kesepian itu dibutuhkan dukungan sosial, yaitu kebutuhan agar lansia bisa terhubung dengan orang lain, memiliki kedekatan dengan orang lain dan kebersamaan di dalam kelompok. Di sinilah peran keluarga sangat penting, dukungan keluarga inti atau pasangan sangatlah penting dibandingkan dukungan dari orang lain yang tidak memiliki hubungan sama sekali. Adanya dukungan dan pendampingan oleh keluarga juga akan menurunkan risiko penyakit dan kematian pada lansia," katanya.
Pada tahun 2023 ini, Provinsi Jambi diamanahkan untuk membentuk Sekolah Lansia, dan setelah berkoordinasi dengan DPPKB Kabupaten Muarojambi, terpilihlah Kelompok BKL- Kamboja yang terletak di Kampung KB Desa Kota Karang Kecamatan Kumpeh Ulu sebagai Sekolah Lansia Pertama di Provinsi Jambi dan dijadikan percontohan (pilot project) bagi Sekolah Lansia lainnya kedepannya.
"Tahun ini juga kami sudah mengimbau seluruh kabupaten/kota untuk membentuk minimal satu Sekolah Lansia di wilayah masing-masing. Kami sangat percaya, Kepala Desa Kota karang dapat menjalankan Amanah menjadi penanggungjawab Sekolah Lansia. Harapannya kegiatan ini tidak hanya terlaksana pada tahun ini saja, namun dapat terus dilanjutkan di tahun-tahun kedepannya. Dukungan dari lintas sektor sangat dibutuhkan demi suksesnya kegiatan ini," kata Yuslidar.
Sementara itu, Pj Bupati Muarojambi Bachyuni Deliansyah, melalui Asisten 1 Pemkab Muarojambi, Sukisno, menjelaskan, berdasarkan hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga Tahun 2022 terdapat 26.594 lansia yang berusia 60+ di Kabupaten Muarojambi. Jumlah ini termasuk dalam kategori banyak, yang apabila diberdayakan dengan pemberian berbagai macam program yang dapat meningkatkan kemandirian para lansia maka ini akan menjadi asset bagi pembangunan daerah.
"Dengan adanya Sekolah Lansia ini, kami berharap bahwa para Lansia-lansia di Kabupaten Muarojambi khususnya Desa Kota Karang ini bisa mendapatkan Pendidikan non-formal yang dapat membantu mereka dalam meningkatkan kemandirian, sehingga mereka dapat mencapai kebermaknaan hidup yang baik. Dimensi psikososial para lansia juga dapat terpenuhi, dimana lansia tidak lagi merasa menjadi kaum marginal di masyarakat kita," kata Sukisno.
Saya berharap, Sekolah Lansia ini tidak hanya diselenggarakan di satu Desa/Kecamatan saja tapi juga bisa diselenggarakan di seluruh Desa yang ada di Kabupaten Muarojambi, karena jika dilihat dari kurikulum pelaksanaannya program ini sangat membantu desa dalam pengelolaan pemberdayaan lansia dan dapat menjadikan para lansia menjadi asset yang dapat membantu pembangunan desa," kata Sukisno menambahkan.(*).
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023