Presiden China Xi Jinping pada Kamis (27/7) bertemu dengan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo, atau yang akrab dipanggil Jokowi di Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan, China barat daya.
Xi menyebut tentang dibukanya babak baru dalam membangun komunitas China-Indonesia dengan masa depan bersama pada tahun lalu dan tahun ini menandai peringatan 10 tahun pembentukan kemitraan strategis komprehensif antara China dan Indonesia.
Xi mengatakan bahwa China bersedia menggunakan kesempatan ini sebagai peluang untuk memperdalam kerja sama strategis dengan Indonesia, memberikan contoh bagi negara-negara berkembang untuk berbagi masa depan bersama, mengejar solidaritas dan kerja sama, serta meningkatkan pembangunan bersama, dan menyuntikkan lebih banyak kepastian serta energi positif ke kawasan dan dunia.
China bersedia mempertahankan komunikasi strategis reguler dengan Indonesia, memperkuat pertukaran pengalaman tata kelola negara, menginisiasi mekanisme dialog "2+2" bagi para menteri luar negeri dan menteri pertahanan kedua negara, serta membangun rasa saling percaya strategis tingkat tinggi, ujar Xi.
Berbagai pencapaian besar telah diraih dalam menyinergikan Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra dengan visi Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia, kata Xi.
Dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan segera beroperasi, kedua belah pihak perlu memastikan standar dan kualitas tinggi proyek tersebut, menyuntikkan lebih banyak dorongan bagi pembangunan Indonesia, ujar Xi, seraya menambahkan bahwa kedua negara perlu memajukan kerja sama mengenai kawasan industri komprehensif.
China mendukung Indonesia dalam membangun ibu kota barunya dan Kawasan Industri Kalimantan, serta bersedia memperluas kerja sama di sejumlah bidang, seperti kendaraan energi baru dan kota pintar, serta bersama-sama mempromosikan transformasi digital industri.
China bersedia untuk terus memperluas impor komoditas curah dan produk pertanian berkualitas tinggi dari Indonesia, mengimplementasikan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP), dan memperkuat kerja sama di berbagai bidang seperti ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan, revitalisasi perdesaan, pendidikan kejuruan, pendidikan bahasa, kedokteran dan kesehatan, serta kebudayaan dan pariwisata.
China siap memperdalam kemitraan strategis komprehensifnya dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), dan mendukung tugas Indonesia sebagai ketua bergilir ASEAN, tutur Xi.
China juga siap memperkuat komunikasi dan koordinasi dengan Indonesia di bawah G20, BRICS, dan mekanisme multilateral lainnya, mendorong implementasi Inisiatif Pembangunan Global, Inisiatif Keamanan Global, dan Inisiatif Peradaban Global, menjaga perdamaian serta stabilitas regional dan global, serta mendorong pembangunan komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia.
Sementara itu, Presiden Jokowi mengatakan bahwa hubungan bilateral Indonesia-China telah mengalami kemajuan substansial sejak dirinya menyambut Xi di Bali pada tahun lalu.
Indonesia dengan tegas menjunjung tinggi kebijakan Satu China dan bersedia untuk terus meningkatkan kerja sama dengan China di berbagai bidang seperti investasi, perikanan laut, ketahanan pangan, dan perawatan kesehatan, ujarnya.
Inisiatif Pembangunan Global, Inisiatif Keamanan Global, dan Inisiatif Peradaban Global yang dikemukakan oleh Xi bersifat terbuka dan inklusif, ujar Jokowi, seraya menambahkan bahwa Indonesia secara aktif mendukung inisiatif-inisiatif tersebut.
Indonesia bersedia memperkuat komunikasi strategisnya dengan China dan bersama-sama menjaga perdamaian, stabilitas, pembangunan, dan kemakmuran regional, papar Jokowi.
Setelah pertemuan tersebut, Xi dan Jokowi menyaksikan penandatanganan sejumlah dokumen kerja sama bilateral.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023