Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan visitasi persiapan pendirian Program Studi Kedokteran Program Sarjana dan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter di Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
Koordinator Pengembangan Perguruan Tinggi Akademik Kemendikbud Deny Kurniawan di Jambi, Selasa, mengatakan evaluasi yang diberikan ini berkenaan dengan beberapa unsur penunjang yakni Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana prasarana.
"Di kesempatan ini juga kami evaluasi terkait kurikulum, karena setiap kedokteran yang akan diberikan izin harus memiliki ciri khas atau keunikan," katanya.
Ciri khas atau kekhususan itu, kata Deny masih perlu dilihat untuk memastikan agar sejalan dengan visi misi perguruan tinggi tersebut.
Selain sarana dan prasarana di perguruan tinggi, tim Kemendikbud juga memastikan sarana dan prasarana di rumah sakit pendidikan serta wahana pendidikan lain seperti Puskesmas.
Ia menegaskan bahwa visitasi Kemendikbud ini memastikan bahwa UIN STS Jambi siap menjalankan prodi kedokteran serta mengkonfirmasi dan memverifikasi setiap data dari dokumen yang telah diunggah oleh UIN Jambi dalam persyaratan pengajuan prodi.
Setelah visitasi, Kemendikbud melakukan pleno serta akan keluar evaluasi dari tim visitasi yang diberikan kepada UIN Jambi. Kemendikbud memberikan waktu selama dua minggu kepada UIN STS Jambi untuk memperbaiki kekurangan sesuai hasil evaluasi yang diberikan.
Sementara itu, Rektor UIN STS Jambi Prof Suaidi mengatakan salah satu yang akan menjadi keunggulan prodi kedokteran UIN Jambi ini berkaitan dengan penanganan stunting atau kekerdilan pada anak.
Suaidi menegaskan pemilihan penanganan stunting ini berdasarkan pertimbangan bahwa masih terdapat beberapa daerah di Provinsi Jambi yang memiliki angka prevalensi stunting yang masih cukup tinggi.
Keunikan lain pada prodi kedokteran UIN Jambi adalah implementasi Paradigma Transintegasi Ilmu. Prodi kedokteran ini diharapkan mampu menghasilkan profil alumni sebagai ulama yang tegak kokoh dengan ilmu agamanya, memiliki pandangan jelas dan terang ke depan dengan sains dan teknologi informasinya dan sebaliknya.
"Hasil evaluasi ini akan kami percepat perbaikannya, harapannya bisa menerima mahasiswa baru tahun ini," katanya.
Hadir pula pada kegiatan evaluasi lapangan usulan pembukaan program studi kedokteran itu yakni Direktur Kelembagaan Ditjen Diktiristek Lukman, Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan Kemenkes Oos Fatimah Rosyati, Direktur Akreditasi LAMPTKes Soetrisno Soemardjo, Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia, Konsul Kedokteran Indonesia, Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia, Subkoordinator Pengembangan Kelembagaan Perguruan Tinggi Kemendikbud Lingga Kresna Adiputra, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan Rofiqoh Ferawati, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Bahrul Ulum, civitas akademika UIN STS Jambi dan dewan penyantun.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023
Koordinator Pengembangan Perguruan Tinggi Akademik Kemendikbud Deny Kurniawan di Jambi, Selasa, mengatakan evaluasi yang diberikan ini berkenaan dengan beberapa unsur penunjang yakni Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana prasarana.
"Di kesempatan ini juga kami evaluasi terkait kurikulum, karena setiap kedokteran yang akan diberikan izin harus memiliki ciri khas atau keunikan," katanya.
Ciri khas atau kekhususan itu, kata Deny masih perlu dilihat untuk memastikan agar sejalan dengan visi misi perguruan tinggi tersebut.
Selain sarana dan prasarana di perguruan tinggi, tim Kemendikbud juga memastikan sarana dan prasarana di rumah sakit pendidikan serta wahana pendidikan lain seperti Puskesmas.
Ia menegaskan bahwa visitasi Kemendikbud ini memastikan bahwa UIN STS Jambi siap menjalankan prodi kedokteran serta mengkonfirmasi dan memverifikasi setiap data dari dokumen yang telah diunggah oleh UIN Jambi dalam persyaratan pengajuan prodi.
Setelah visitasi, Kemendikbud melakukan pleno serta akan keluar evaluasi dari tim visitasi yang diberikan kepada UIN Jambi. Kemendikbud memberikan waktu selama dua minggu kepada UIN STS Jambi untuk memperbaiki kekurangan sesuai hasil evaluasi yang diberikan.
Sementara itu, Rektor UIN STS Jambi Prof Suaidi mengatakan salah satu yang akan menjadi keunggulan prodi kedokteran UIN Jambi ini berkaitan dengan penanganan stunting atau kekerdilan pada anak.
Suaidi menegaskan pemilihan penanganan stunting ini berdasarkan pertimbangan bahwa masih terdapat beberapa daerah di Provinsi Jambi yang memiliki angka prevalensi stunting yang masih cukup tinggi.
Keunikan lain pada prodi kedokteran UIN Jambi adalah implementasi Paradigma Transintegasi Ilmu. Prodi kedokteran ini diharapkan mampu menghasilkan profil alumni sebagai ulama yang tegak kokoh dengan ilmu agamanya, memiliki pandangan jelas dan terang ke depan dengan sains dan teknologi informasinya dan sebaliknya.
"Hasil evaluasi ini akan kami percepat perbaikannya, harapannya bisa menerima mahasiswa baru tahun ini," katanya.
Hadir pula pada kegiatan evaluasi lapangan usulan pembukaan program studi kedokteran itu yakni Direktur Kelembagaan Ditjen Diktiristek Lukman, Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan Kemenkes Oos Fatimah Rosyati, Direktur Akreditasi LAMPTKes Soetrisno Soemardjo, Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia, Konsul Kedokteran Indonesia, Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia, Subkoordinator Pengembangan Kelembagaan Perguruan Tinggi Kemendikbud Lingga Kresna Adiputra, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan Rofiqoh Ferawati, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Bahrul Ulum, civitas akademika UIN STS Jambi dan dewan penyantun.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023