Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H. Laoly bertekad mewujudkan world class immigration (imigrasi kelas dunia) di Indonesia dalam momentum Hari Bhakti Imigrasi Ke-74.
Ia mengimbau jajaran Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi menerapkan nilai profesional, akuntabel, sinergi, transparan, inovatif (PASTI) serta mengimplementasikan prinsip berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif (BerAKHLAK).
“Saya berharap jajaran kemigrasian, supaya betul-betul menjadi ASN-ASN yang betul-betul mengedepankan nilai PASTI dan BerAKHLAK, profesional, sehingga imigrasi menuju world class immigration bisa tercapai,” ucap Yasonna dalam sambutannya saat acara Syukuran Peringatan Hari Bhakti Imigrasi Ke-74 di Kuningan, Jakarta, Selasa malam.
Di sisi lain, Yasonna menggarisbawahi bahwa sinergisitas jajaran di Kemenkumham maupun Ditjen Imigrasi sangat dibutuhkan untuk peningkatan kualitas kinerja keimigrasian.
“Sinergitas ini menjadi sangat penting, tidak ada one man show (pertunjukan tunggal, red.), tetapi adalah kolaborasi, sinergi, di antara kita semua. Mulai dari pimpinan yang tertinggi sampai ke bawah. Kolaborasi juga di antara yang satu level, horizontal, peers (sebaya, red.), itu harus juga dilakukan dengan baik, sehingga ada harmoni yang baik,” imbuhnya.
Tidak luput, Menkumham berpesan agar jajarannya mengedepankan sikap profesionalisme dalam bekerja. Hal ini agar Imigrasi Indonesia terbebas dari citra negatif.
“Saya berpesan kepada Bapak/Ibu sebagai pemangku tugas dan fungsi keimigrasian agar selalu berhati-hati dalam bertindak, cermat dalam bersikap, serta teliti dalam mengambil keputusan. Utamakan pelayanan masyarakat dan hindari hal-hal yang dapat membawa citra negatif,” katanya.
Sementara itu, Direktorat Jenderal (Dirjen) Imigrasi Silmy Karim mengatakan bahwa direktorat yang ia pimpin terus melakukan perbaikan, salah satunya melalui manajemen kontrol di daerah perbatasan (border control management).
“Saya yakin bahwa penguatan dalam border control management akan meningkatkan kemampuan imigrasi dalam mendeteksi, mencegah, mengantisipasi, dan distribusi berbagai pelanggaran yang kemudian menjadi dasar dari penegakan hukum,” tutur dia.
Pada kesempatan itu, ia juga mengatakan Ditjen Imigrasi tengah menggencarkan transformasi digital kemigrasian dan bekerja keras mengupayakan terwujudnya target Golden Visa yang berkualitas.
“Melalui konsep Golden Visa, kita memanfaatkan tren yang sedang berkembang di dunia internasional saat ini dalam menarik minat para investor, digital talent (talenta digital), dan individu-individu yang diharapkan rakyat Indonesia dan akan memicu ledakan kemajuan kemampuan dalam berbagai bidang,” kata Silmy.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024
Ia mengimbau jajaran Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi menerapkan nilai profesional, akuntabel, sinergi, transparan, inovatif (PASTI) serta mengimplementasikan prinsip berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif (BerAKHLAK).
“Saya berharap jajaran kemigrasian, supaya betul-betul menjadi ASN-ASN yang betul-betul mengedepankan nilai PASTI dan BerAKHLAK, profesional, sehingga imigrasi menuju world class immigration bisa tercapai,” ucap Yasonna dalam sambutannya saat acara Syukuran Peringatan Hari Bhakti Imigrasi Ke-74 di Kuningan, Jakarta, Selasa malam.
Di sisi lain, Yasonna menggarisbawahi bahwa sinergisitas jajaran di Kemenkumham maupun Ditjen Imigrasi sangat dibutuhkan untuk peningkatan kualitas kinerja keimigrasian.
“Sinergitas ini menjadi sangat penting, tidak ada one man show (pertunjukan tunggal, red.), tetapi adalah kolaborasi, sinergi, di antara kita semua. Mulai dari pimpinan yang tertinggi sampai ke bawah. Kolaborasi juga di antara yang satu level, horizontal, peers (sebaya, red.), itu harus juga dilakukan dengan baik, sehingga ada harmoni yang baik,” imbuhnya.
Tidak luput, Menkumham berpesan agar jajarannya mengedepankan sikap profesionalisme dalam bekerja. Hal ini agar Imigrasi Indonesia terbebas dari citra negatif.
“Saya berpesan kepada Bapak/Ibu sebagai pemangku tugas dan fungsi keimigrasian agar selalu berhati-hati dalam bertindak, cermat dalam bersikap, serta teliti dalam mengambil keputusan. Utamakan pelayanan masyarakat dan hindari hal-hal yang dapat membawa citra negatif,” katanya.
Sementara itu, Direktorat Jenderal (Dirjen) Imigrasi Silmy Karim mengatakan bahwa direktorat yang ia pimpin terus melakukan perbaikan, salah satunya melalui manajemen kontrol di daerah perbatasan (border control management).
“Saya yakin bahwa penguatan dalam border control management akan meningkatkan kemampuan imigrasi dalam mendeteksi, mencegah, mengantisipasi, dan distribusi berbagai pelanggaran yang kemudian menjadi dasar dari penegakan hukum,” tutur dia.
Pada kesempatan itu, ia juga mengatakan Ditjen Imigrasi tengah menggencarkan transformasi digital kemigrasian dan bekerja keras mengupayakan terwujudnya target Golden Visa yang berkualitas.
“Melalui konsep Golden Visa, kita memanfaatkan tren yang sedang berkembang di dunia internasional saat ini dalam menarik minat para investor, digital talent (talenta digital), dan individu-individu yang diharapkan rakyat Indonesia dan akan memicu ledakan kemajuan kemampuan dalam berbagai bidang,” kata Silmy.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024