Studi yang dipimpin peneliti dari Universitas South Australia (UniSA) menemukan bahwa laki-laki yang lahir dari ibu yang mengalami obesitas cenderung mengalami kelebihan berat badan saat lahir dan menderita masalah metabolisme di kemudian hari, seperti penyakit hati atau diabetes.
Salah satu penyebabnya adalah cara hormon seks pria mengaktifkan jalur di hati yang sedang berkembang.
Ditulis laman Hindustan Times, Selasa (6/2), janin laki-laki dari ibu hamil yang mengalami obesitas memiliki sinyal berbeda yang diaktifkan oleh hormon seks (androgen) pria di hati, sehingga mendorong mereka untuk memprioritaskan pertumbuhan dibandingkan kesehatannya.
Peneliti UniSA Dr Ashley Meakin mengatakan androgen memberikan karakteristik maskulin pada pria dan sangat penting dalam perkembangannya. Namun jika jumlahnya terlalu banyak, janin laki-laki akan tumbuh terlalu besar, sehingga tidak hanya menyebabkan masalah saat lahir, namun juga berdampak pada fungsi hati saat dewasa.
"Pria lebih rentan terhadap penyakit hati berlemak non-alkohol dan diabetes saat dewasa jika ibunya mengalami obesitas selama kehamilan dan berat badan lahirnya di atas 4 kg (9 lb 15 oz). Mereka secara genetis diprogram untuk memprioritaskan androgen karena mendukung perkembangan karakteristik laki-laki, termasuk ukuran, namun terlalu banyak androgen itu buruk," kata Meakin.
Sementara pada janin perempuan yang terpapar testosteron berlebih akibat kehamilan yang mengalami obesitas diatur untuk mematikan jalur androgen di hati, sehingga membatasi pertumbuhannya dan menurunkan risiko gangguan metabolisme di masa dewasa.
Penulis utama studi, Profesor Janna Morrison, Kepala Kelompok Riset Kesehatan Orang Dewasa Awal di UniSA, mengatakan jika masyarakat tidak mengubah pendekatannya terhadap nutrisi, maka upaya untuk mengurangi obesitas dan masalah kesehatan terkait, mulai dari kandungan hingga masa dewasa, akan menjadi perjuangan yang berat.
Perempuan yang mendapatkan nutrisi yang tepat selama kehamilan merupakan keseimbangan yang baik untuk memastikan kondisi optimal bagi perkembangan janin mereka.
"Sebagai masyarakat, kita perlu segera mengatasi obesitas. Jika anak-anak diajari sejak dini tentang pentingnya makan sehat, hal ini akan berlanjut hingga dewasa, termasuk selama kehamilan, di mana nutrisi yang tepat sangat penting," ucap Morrison.
Dr Meakin juga mengatakan pada periode selanjutnya, suplemen yang mengatasi ketidakseimbangan nutrisi pada kehamilan dapat memberikan peluang terbaik bagi janin untuk berkembang secara optimal.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024
Salah satu penyebabnya adalah cara hormon seks pria mengaktifkan jalur di hati yang sedang berkembang.
Ditulis laman Hindustan Times, Selasa (6/2), janin laki-laki dari ibu hamil yang mengalami obesitas memiliki sinyal berbeda yang diaktifkan oleh hormon seks (androgen) pria di hati, sehingga mendorong mereka untuk memprioritaskan pertumbuhan dibandingkan kesehatannya.
Peneliti UniSA Dr Ashley Meakin mengatakan androgen memberikan karakteristik maskulin pada pria dan sangat penting dalam perkembangannya. Namun jika jumlahnya terlalu banyak, janin laki-laki akan tumbuh terlalu besar, sehingga tidak hanya menyebabkan masalah saat lahir, namun juga berdampak pada fungsi hati saat dewasa.
"Pria lebih rentan terhadap penyakit hati berlemak non-alkohol dan diabetes saat dewasa jika ibunya mengalami obesitas selama kehamilan dan berat badan lahirnya di atas 4 kg (9 lb 15 oz). Mereka secara genetis diprogram untuk memprioritaskan androgen karena mendukung perkembangan karakteristik laki-laki, termasuk ukuran, namun terlalu banyak androgen itu buruk," kata Meakin.
Sementara pada janin perempuan yang terpapar testosteron berlebih akibat kehamilan yang mengalami obesitas diatur untuk mematikan jalur androgen di hati, sehingga membatasi pertumbuhannya dan menurunkan risiko gangguan metabolisme di masa dewasa.
Penulis utama studi, Profesor Janna Morrison, Kepala Kelompok Riset Kesehatan Orang Dewasa Awal di UniSA, mengatakan jika masyarakat tidak mengubah pendekatannya terhadap nutrisi, maka upaya untuk mengurangi obesitas dan masalah kesehatan terkait, mulai dari kandungan hingga masa dewasa, akan menjadi perjuangan yang berat.
Perempuan yang mendapatkan nutrisi yang tepat selama kehamilan merupakan keseimbangan yang baik untuk memastikan kondisi optimal bagi perkembangan janin mereka.
"Sebagai masyarakat, kita perlu segera mengatasi obesitas. Jika anak-anak diajari sejak dini tentang pentingnya makan sehat, hal ini akan berlanjut hingga dewasa, termasuk selama kehamilan, di mana nutrisi yang tepat sangat penting," ucap Morrison.
Dr Meakin juga mengatakan pada periode selanjutnya, suplemen yang mengatasi ketidakseimbangan nutrisi pada kehamilan dapat memberikan peluang terbaik bagi janin untuk berkembang secara optimal.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024