Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jambi mencatat penyaluran kredit bank umum tumbuh sebesar 7,43 persen (yoy) menjadi Rp50,38 triliun per Januari 2024 dibandingkan Januari 2023 sebesar Rp46,89 triliun.

Kepala OJK Provinsi Jambi Yudha Nugraha Kurata di Jambi, Senin, mengatakan kredit konvensional tumbuh sebesar 6,23 persen (yoy) menjadi Rp45,13 triliun dan untuk pembiayaan syariah tumbuh sebesar 18,96 persen menjadi Rp5,25 triliun.

"Kualitas kredit masih terjaga dengan rasio NPL sebesar 1,95 persen berada di bawah rasio NPL nasional sebesar 2,32 persen," kata Yudha.

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit bank umum di Jambi masih didominasi oleh konsumsi sebesar 42,60 persen diikuti modal kerja sebesar 30,97 persen dan Investasi sebesar 26,42 persen.

Porsi kredit modal kerja yang tersalurkan sebesar Rp15,60 triliun, investasi sebesar Rp13,31 triliun dan konsumsi sebesar Rp21,46 triliun.

Selanjutnya, berdasarkan kategori debitur, porsi penyaluran kredit kepada UMKM tercatat sebesar 46,06 persen dan non-UMKM sebesar 53,94 persen.

Berdasarkan kategori debitur, porsi kredit untuk UMKM mencapai Rp23,20 triliun sedangkan untuk debitur non UMKM mencapai Rp27,18 triliun.

Hal ini sejalan dengan porsi penyaluran kredit terbesar masih pada sektor bukan lapangan usaha-rumah tangga (termasuk multiguna) sebesar 29,25 persen, diikuti dengan sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar 26,57 persen dan
perdagangan besar dan eceran sebesar 17,02 persen.

Yudha menjelaskan OJK senantiasa turut mendukung pelaksanaan kebijakan pemerintah di daerah terkait peningkatan akses keuangan masyarakat salah satunya melalui program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) baik tingkat provinsi, kota dan kabupaten.

 

Pewarta: Tuyani

Editor : Dolly Rosana


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024