Pemerintah Kota Jambi menegaskan bahwa pihaknya berhasil menstabilkan harga cabai selama menjelang Idul Fitri 1445 H.
Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setda Kota Jambi Hendra Saputra di Jambi, Selasa, mengatakan dua pekan pertama pada Maret 2024, Kota Jambi sempat mengalami kenaikan harga cabai.
"Dengan determinasi dan kebijakan strategis Penjabat Wali Kota, agar Pemkot Jambi bergerak cepat merealisasikan kerja sama antardaerah, yaitu pembelian cabai di daerah penghasil di Sleman dan juga intervensi pasar dengan subsidi harga menggunakan dana BTT, hasilnya dua pekan terakhir harga cabai melandai turun dan stabil," kata dua.
Harga cabai dan beberapa komoditas lain, mengalami deflasi dan berperan memberi andil menahan laju inflasi month to month Maret 2024.
Kota Jambi pada Maret 2024 kembali mengalami inflasi namun dibanding Februari 2024, kenaikannya relatif sangat kecil tidak jauh berbeda.
Pada Maret 2024, Kota Jambi mengalami inflasi month to month (mtm) terhadap Februari 2024 sebesar 0,28 persen, dimana inflasi sebelumnya pada bulan Februari terhadap Januari, sebesar 0,24% persen.
Sekretaris TPID Kota Jambi itu juga sampaikan kondisi inflasi year on year (yoy) Kota Jambi bulan Maret 2024 terhadap Februari 2023 sebesar 3,41 persen berada pada posisi lebih tinggi dibanding inflasi yoy Maret 2024 sebesar 3,15 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender Maret 2024 terhadap Desember 2023 sebesar 1,21 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Jambi pada bulan Maret tercatat sebesar 106,40.
Inflasi year on year terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks sembilan kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 9,32 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,53 persen, kelompok transportasi sebesar 1,86 persen, kelompok pendidikan sebesar 1,72 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman restoran sebesar 1,62 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,03 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,71 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,37 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,30 persen.
Sedangkan untuk dua kelompok lainnya mengalami penurunan indeks. Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks sebesar 0,21 persen dan kelompok perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rumah tangga mengalami penurunan sebesar 0,07 persen
Penyebab utama inflasi bulan Maret 2024 secara month to month adalah kelompok makanan minuman dan tembakau dengan andil sebesar 0,96 persen. Komoditas menyumbang utama inflasi kelompok ini adalah beras, daging ayam ras, pempek, petai, bawang putih dan telur ayam ras.
Penjabat Wali Kota Jambi, jelas Hendra, juga terus berupaya mengendalikan inflasi pada komoditas beras yang memberi andil cukup besar pada bulan Maret 2024, dengan beberapa strategi.
Upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan di tengah masyarakat, khususnya beras, gencar kita lakukan selama Maret hingga April ini. Terutama selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri.
Pemkot Jambi telah meluncurkan program "Gebyar Ramadan 1445 H/2024", yang terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan. Yaitu "Bazar Pasar Murah" dan "Gerakan Pangan Murah" yang akan dilaksanakan di berbagai kecamatan dalam wilayah Kota Jambi, Pasar Murah Bersubsidi, Bantuan Sosial, dan penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tahap III bagi masyarakat keluarga penerima manfaat (KPM) yang masuk data DTKS atau data kemiskinan ekstrem, maupun masyarakat rentan miskin ekstrem yang ada di Kota Jambi.
Dia juga berharap seluruh upaya kongkrit Pemkot Jambi dalam pengendalian inflasi dan menjaga daya beli masyarakat, dapat berdampak positif. Selain membantu masyarakat dalam menghadapi bulan Ramadan dan Idul Fitri mendatang, upaya pengendalian inflasi yang terus dilakukan juga dapat berjalan efektif.
"Kami juga terus mengimbau masyarakat untuk tidak panic buying, bijak dalam konsumsi pangan maupun berbelanja menjelang lebaran. Kami pastikan stok pangan aman menjelang Idul Fitri dan pasca Idul Fitri. Insya Allah kita terus menjaga stabilisasi harga maupun ketersediaannya di pasaran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024
Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setda Kota Jambi Hendra Saputra di Jambi, Selasa, mengatakan dua pekan pertama pada Maret 2024, Kota Jambi sempat mengalami kenaikan harga cabai.
"Dengan determinasi dan kebijakan strategis Penjabat Wali Kota, agar Pemkot Jambi bergerak cepat merealisasikan kerja sama antardaerah, yaitu pembelian cabai di daerah penghasil di Sleman dan juga intervensi pasar dengan subsidi harga menggunakan dana BTT, hasilnya dua pekan terakhir harga cabai melandai turun dan stabil," kata dua.
Harga cabai dan beberapa komoditas lain, mengalami deflasi dan berperan memberi andil menahan laju inflasi month to month Maret 2024.
Kota Jambi pada Maret 2024 kembali mengalami inflasi namun dibanding Februari 2024, kenaikannya relatif sangat kecil tidak jauh berbeda.
Pada Maret 2024, Kota Jambi mengalami inflasi month to month (mtm) terhadap Februari 2024 sebesar 0,28 persen, dimana inflasi sebelumnya pada bulan Februari terhadap Januari, sebesar 0,24% persen.
Sekretaris TPID Kota Jambi itu juga sampaikan kondisi inflasi year on year (yoy) Kota Jambi bulan Maret 2024 terhadap Februari 2023 sebesar 3,41 persen berada pada posisi lebih tinggi dibanding inflasi yoy Maret 2024 sebesar 3,15 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender Maret 2024 terhadap Desember 2023 sebesar 1,21 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Jambi pada bulan Maret tercatat sebesar 106,40.
Inflasi year on year terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks sembilan kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 9,32 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,53 persen, kelompok transportasi sebesar 1,86 persen, kelompok pendidikan sebesar 1,72 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman restoran sebesar 1,62 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,03 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,71 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,37 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,30 persen.
Sedangkan untuk dua kelompok lainnya mengalami penurunan indeks. Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks sebesar 0,21 persen dan kelompok perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rumah tangga mengalami penurunan sebesar 0,07 persen
Penyebab utama inflasi bulan Maret 2024 secara month to month adalah kelompok makanan minuman dan tembakau dengan andil sebesar 0,96 persen. Komoditas menyumbang utama inflasi kelompok ini adalah beras, daging ayam ras, pempek, petai, bawang putih dan telur ayam ras.
Penjabat Wali Kota Jambi, jelas Hendra, juga terus berupaya mengendalikan inflasi pada komoditas beras yang memberi andil cukup besar pada bulan Maret 2024, dengan beberapa strategi.
Upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan di tengah masyarakat, khususnya beras, gencar kita lakukan selama Maret hingga April ini. Terutama selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri.
Pemkot Jambi telah meluncurkan program "Gebyar Ramadan 1445 H/2024", yang terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan. Yaitu "Bazar Pasar Murah" dan "Gerakan Pangan Murah" yang akan dilaksanakan di berbagai kecamatan dalam wilayah Kota Jambi, Pasar Murah Bersubsidi, Bantuan Sosial, dan penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tahap III bagi masyarakat keluarga penerima manfaat (KPM) yang masuk data DTKS atau data kemiskinan ekstrem, maupun masyarakat rentan miskin ekstrem yang ada di Kota Jambi.
Dia juga berharap seluruh upaya kongkrit Pemkot Jambi dalam pengendalian inflasi dan menjaga daya beli masyarakat, dapat berdampak positif. Selain membantu masyarakat dalam menghadapi bulan Ramadan dan Idul Fitri mendatang, upaya pengendalian inflasi yang terus dilakukan juga dapat berjalan efektif.
"Kami juga terus mengimbau masyarakat untuk tidak panic buying, bijak dalam konsumsi pangan maupun berbelanja menjelang lebaran. Kami pastikan stok pangan aman menjelang Idul Fitri dan pasca Idul Fitri. Insya Allah kita terus menjaga stabilisasi harga maupun ketersediaannya di pasaran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024