Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam pasukan Israel karena menahan stafnya selama berjam-jam di pos pemeriksaan Israel di Jalur Gaza utara. 

“Insiden ini, dan tindakan pasukan Israel di lapangan, membahayakan nyawa staf kami,” kata Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric, saat konferensi pers pada Selasa (10/9).

Staf PBB itu, kata Dujarric, diperiksa selama 7,5 jam di pos tersebut, dan iring-iringan kendaraan mereka terpaksa kembali ke pangkalan karena tidak dapat menjalankan misi kemanusiaan. 

Jubir PBB mengatakan bahwa pihaknya sebetulnya sudah melakukan koordinasi penuh dengan memberi tahu otoritas Israel mengenai pergerakan konvoi tersebut.

Konvoi pekerja bantuan PBB itu dihentikan di pos pemeriksaan Al-Rashid. Di lokasi itu, dua anggota staf dipaksa keluar dari kendaraan untuk diinterogasi. Ketegangan meningkat dengan cepat ketika pasukan Israel mengarahkan senjata ke arah konvoi.

"Mobil-mobil PBB dikepung oleh pasukan Israel dan terjadi tembakan," kata Dujarric.

Menurut jubir, konvoi tersebut kemudian didekati oleh tank-tank militer Israel (IDF) serta sebuah buldoser yang kemudian menabrak kendaraan PBB dari depan dan belakang hingga menghimpit konvoi  -- sementara staf PBB berada di dalam kendaraan.

Salah satu buldoser, lanjut Dujarric, menjatuhkan puing-puing ke kendaraan pertama. Sementara itu, tentara Israel mengancam staf, sehingga membuat mereka tidak bisa keluar dari kendaraan dengan aman.

Dia menambahkan bahwa beberapa personel senior PBB mencoba meredakan situasi saat konvoi diancam dengan senjata.

Sambil menekankan bahwa insiden tersebut membahayakan nyawa para pekerja kemanusiaan, Dujarric mendesak otoritas Israel mengambil langkah-langkah untuk melindungi staf dan aset kemanusiaan. 

Israel juga diminta memfasilitasi tugas para pekerja kemanusiaan sesuai hukum kemanusiaan internasional.

PBB, kata Dujarric, sudah memprotes insiden tersebut dan mengikuti prosedur yang diperlukan untuk menuntut Israel.

Di tengah serangan yang berlangsung di Gaza, pasukan Israel sering mengincar organisasi-organisasi bantuan, termasuk PBB dan kelompok-kelompok terkait.

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Agustus mengumumkan bahwa 212 anggota staf PBB tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
 

Sumber: Anadolu
 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024