Seorang supir travel Matnur (48) warga Jalan Panglima H Saman, RT 09, Kelurahan Tungkal III, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Jambi diduga dirampok lalu dibunuh dan dibuang di Desa Telang, Kecamatan Bayung Lincir, Musi Banyuasin (Muba) Sumatera Selatan (Sumsel).
Aldi sepupu dari istri korban mengatakan kejadian sangat memukul pihak keluarga bahkan keluarga juga sampai shock berat atas kejadian ini yang begitu tragis.
Aldi memaparkan sehari-hari korban baik dengan siapapun tetangga dan keluarga selalu bertegur sapa di kalangan para supir travel Tungkal - Jambi korban juga dikenal baik.
"Yang jelas saat ini keluarga kaget, istri dan anak korban sangat sedih mendalam," katanya.
Aldi menjelaskan tes deoksiribonukleat (DNA) sudah dilakukan oleh pihak kepolisian dari tim Forensik Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) Polda Sumsel.
"Saat ini istrinya sedang di rumah hanya saja anak yang nomor dua yang kuliah di Jambi dibawa untuk ke Palembang untuk dicocokkan lagi hasil tes DNA-nya," ucapnya.
Korban sendiri memiliki tiga orang anak yang pertama sudah bekerja di lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Dinkes Tanjabbar ) yang kedua masih kuliah di Jambi dan yang ketiga anaknya masih sekolah SMP.
"Bang Ainun ini sudah lama kerja sebagai sopir travel sekitar 20 tahunan. Korban merupakan asli orang Kerinci tapi dia sudah lama tinggal di Kuala Tungkal, " jelasnya.
Harapannya selaku keluarga dari korban berharap agar pelaku bisa ditangkap dan bisa dihukum seberat-beratnya.
"Harapan kita dari keluarga semoga pelaku bisa ditangkap agar bisa dihukum seberat-beratnya dan informasi yang terakhir saya dapat anaknya sudah sampai di tempat lokasi di Bayung lincir tadi sudah nelpon katanya sudah sampai," paparnya.
Aldi menegaskan pada Sabtu 14 September 2024 korban akan dibawa dari RS Bhayangkara Jambi ke Kuala Tungkal untuk dimakamkan karena proses yang dilakukan tim forensik sudah selesai pada hari itu.
"Mudahan Sabtu besok sudah dibawa ke sini, karena proses forensik sudah selesai." Tandasnya.
Kasi Humas Polres Tanjabbar Ipda Hendri mengatakan keluarga korban melaporkan ke Mapolres Tanjabbar dengan nomor polisi LP/OH-08/IX/SPKT/POLRES Tanjung Jabung Barat /Polda Jambi.
Laporan Kepolres Tanjabbar dilakukan oleh keluarganya atas nama Rizka Nurtalia yang menerangkan jika, Senin (9/9) sekitar pukul 06.00 WIB, Matnur menerima telepon dari seseorang yang tidak dikenalinya mengaku ingin merental travel Matnur.
"Orang tersebut mengaku dari Batam melalui Pelabuhan Roro Kuala Tungkal," kata Kasi Humas.
Kasi menyebutkan selanjutnya Matnur bergegas berangkat untuk menjemput orang dari informasi yang didapat jika Matnur membawa tiga orang penumpang yang diketahui tujuannya ke Palembang.
"Namun menurut keterangan pihak keluarga jika Matnur tidak pernah mengantarkan penumpang menuju ke tempat yang jauh hanya sebatas Kota Jambi," ucapnya.
Baru sekira pukul 12.00 WIB pihak keluarga menghubungi Matnur namun telepon seluler yang bersangkutan tidak aktif. Sekitar pukul 19.00 WIB, pihak keluarga mendapat informasi dari teman-teman travel Matnur jika kendaraan yang dibawa Matnur ada melintasi daerah Bayung Lincir, Sumsel.
"Hingga saat ini nomor handphone Matnur tidak juga aktif. Selanjutnya pelapor terus melakukan pencarian namun tidak ditemukan hingga saat ini. Atas kejadian tersebut pelapor melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Tanjabbar," kata dia.
Kasat Reskrim Polres Tanjabbar AKP Frans mengatakan terkait dengan penemuan mayat supir travel itu pihaknya sudah melakukan sejumlah upaya termasuk koordinasi dengan kepolisian setempat dan berkoordinasi dengan forensik.
Selain itu penyelidikan atas kasus ini juga terus dilakukan berbekal cctv dimana pelaku terekam saat berada di pelabuhan Roro Kuala Tungkal dan salah satu masjid dimana terduga pelaku buang air kecil.
"Masih dalam tahap penyelidikan, Insya Allah ada perkembangan, tapi belum bisa kita ekspos. Mohon doanya ya," kata dia.