Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menargetkan kenaikan produk domestik bruto (PDB) sektor pertanian naik dari 0,18 persen menjadi 4,81 persen pada 2029.

Dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Selasa, Amran mengatakan bahwa Kementan telah menyiapkan lima program untuk mencapai target tersebut.

Kelima program tersebut adalah program swasembada pangan nasional, pengembangan komoditas ekspor strategis, peningkatan produksi susu untuk pangan bergizi, program pekarangan pangan bergizi, dan program mandiri energi B50.

Untuk mewujudkan swasembada pangan nasional, Amran mengatakan, Kementan telah menyiapkan sejumlah program yang terdiri dari pompanisasi sejuta hektare, optimalisasi lahan 360 ribu hektare, cetak sawah 3 juta hektare, transformasi pertanian tradisional ke modern, dan pelibatan petani milenial dan Gen Z.

Transformasi pertanian tradisional ke modern diyakini dapat menekan biaya produksi hingga 50 persen dan meningkatkan produksi hingga 100 persen.

Kemudian, program mandiri energi B50 akan dicapai melalui peningkatan produksi minyak sawit mentah (CPO), peningkatan kapasitas industri biodiesel, dan mengurangi ekspor CPO.

Pada 2025, Kementan mendapat anggaran Rp29,37 triliun, termasuk tambahan anggaran sebesar Rp21,47 triliun.

Amran menyebut anggaran tersebut akan dialokasikan di antaranya untuk program quick win cetak sawah 150 ribu hektare, intensifikasi 80 ribu hektare, dan optimasi lahan 350 ribu hektare sebesar Rp15 triliun.

Sementara, program non quick win yang akan dilakukan terdiri dari peningkatan produksi tanaman pangan padi dan jagung sebanyak 3,66 juta hektare sebesar Rp4,33 triliun, dan peningkatan produksi daging sapi/kerbau dan susu sebanyak 3.258 ton daging dan 128 juta liter susu sebesar Rp2,14 triliun.

Pewarta: Shofi Ayudiana

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024