Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Letjen TNI Tandyo Budi Revita menilai swasembada pangan merupakan salah satu program prioritas pemerintah yang mendukung sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (sishankamrata).

Dia mengatakan sishankamrata sebagai strategi pertahanan nasional memerlukan kemandirian pulau-pulau besar dan gugusan pulau-pulau strategis, yang mencakup di antaranya kemandirian pangan.

“Kita beruntung memiliki Presiden yang visinya sangat besar terhadap negara ini secara kemandirian. Makanya, ketahanan pangan menjadi salah satu proyek unggulan beliau,” kata Wakil KSAD saat berbicara mewakili KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dalam Rapat Koordinasi Swasembada Pangan di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis.

Dalam rapat itu, sebanyak 100 lebih perwira menengah dan perwira tinggi dari berbagai satuan kewilayahan TNI Angkatan Darat hadir dan turut berinteraksi dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Perwira-perwira TNI AD yang hadir langsung dalam rapat mencakup mereka yang berpangkat mulai dari mayor, letnan kolonel, kolonel, sampai dengan brigadir jenderal.

Wakil KSAD menekankan proyek swasembada pangan, yang ikut mendukung pertahanan negara, tidak bisa dijalankan sendiri-sendiri, karena ada keterkaitan antar kementerian, antar lembaga, dan TNI-Polri dalam pelaksanaannya. Dia pun yakin jika kerja sama lintas kementerian/lembaga itu terwujud, maka tujuan swasembada pangan dapat segera tercapai.

“Saya yakin ini bisa tercapai dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Tadi disampaikan oleh Pak Sekjen (Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, red.), bahwa seluruh dandim yang ada di sini, di Indonesia, atau di TNI Angkatan Darat dilibatkan,” kata Wakil KSAD.

Rapat koordinasi itu berlangsung selama kurang lebih 2 jam dipimpin langsung oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Dalam sesi rapat, para perwira TNI berkesempatan melaporkan perkembangan hasil kerja mereka mendukung swasembada pangan, berikut kendala-kendala yang mereka hadapi, di antaranya menyangkut peralatan pengeringan gabah, pengairan/irigasi, dan kondisi daya dukung tanah serta kondisi hidrografi di daerah-daerah yang menjadi sasaran cetak sawah.

Menteri Pertanian, yang mendengar langsung, berbagai usulan, laporan, dan kendala-kendala itu, lanjut memerintahkan jajarannya di Kementerian Pertanian untuk menindaklanjuti laporan tersebut.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024