Israel telah menduduki tiga desa baru di Suriah selatan seiring dengan langkah Israel yang memperluas serangan militer ke negara itu, setelah rezim Bashar al-Assad terguling dari kursi kekuasaan di Suriah.

Tentara Israel merebut kendali Desa Jamlah di Provinsi Daraa serta desa Mazrat Beit Jinn dan Maghar al-Mir di wilayah pedesaan Damaskus, menurut wartawan Anadolu.

Assad, yang memerintah Suriah dengan tangan besi selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia pada 8 Desember setelah kelompok anti rezim menguasai Damaskus.

Pengambilalihan kekuasaan itu terjadi setelah kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) merebut kota-kota penting di seluruh negeri dalam serangan cepat yang berlangsung kurang dari dua minggu.

Di tengah pengambilalihan kekuasaan, Israel melancarkan serangan udara intensif di lokasi-lokasi militer di seluruh Suriah. Rentetan serangan itu merupakan pelanggaran yang terang-terangan atas kedaulatan Suriah.

Israel juga mengumumkan pembatalan perjanjian penarikan pasukan dengan Suriah pada 1974, dan mengerahkan pasukannya ke zona demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan – wilayah yang diduduki Israel sejak 1967.

Langkah Israel itu dikecam oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan beberapa negara Arab.

Menurut Pasukan Pengamat Pemisahan PBB (UNDOF), zona penyangga tersebut “memanjang sepanjang 75 kilometer dan lebarnya berkisar antara sekitar 10 kilometer di bagian tengah hingga 200 meter di bagian paling selatan.”

Sumber: Anadolu

Erdogan: Turki tidak akan membiarkan Suriah terpecah belah lagi

Play

00:00

00:00

Mute

Settings

PIPEnter fullscreen

 

Play

 

 

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024