Jambi, (Antaranews Jambi) - Tiga peneliti yang juga dosen di Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jambi (Unja) sedang mengembangkan teknologi "Smart Planting" yakni Pertanian Cerdas berbasis Internet of Things (IoT) dalam budidaya sayur organik.
"Teknologi IoT merupakan teknologi yang dapat menghubungkan manusia dan peralatan di sekitarnya melalui perantara internet, dalam hal ini yang dikembangkan untuk kegiatan budidaya sayur organik," kata ketua tim peneliti Fuad Nurdiansyah S.P., M. PlaHBio, Ph.D di Jambi, Jumat.
Selain Fuad, dua peneliti lainnya yang terlibat dalam penelitian itu adalah Ir. YG Armando M.S dan Dr. Sarman S. M.P. Penerapan teknologi ini, kata Fuad bertujuan memperluas pemanfaatan konektivitas internet untuk optimalisasi produk, penggunaan sarana produksi secara efektif dan efisien dan optimalisasi proses produksi di lahan pertanian.
Fuad menyebutkan, produk inovasi ini dikembangkan di rumah kaca kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Jambi. Berbeda dengan budidaya tanaman hidroponik pada umumnya yang menggunakan pupuk cair sintetik (AB Mix), pengembangan teknologi Smart Planting ini menggunakan material organik dalam budidaya sayuran baik itu dari kompos, pupuk, petisida maupun berbagai mikroba bermanfaat lainnya.
"Sistem budidaya ini menggunakan mikrokontroler dan mikroprosesor yang berbasis 'Internet of Things'. Semuanya kegiatan budidaya tanaman dapat dioperasikan dan diawasi secara otomatis maupun manual melalui media elektronik yang memiliki akses internet seperti handphone dan komputer," katanya.
Ia mencontohkan sistem otomatis itu dapat melakukan penyiraman, pemupukan dan penyemprotan pestisida, karena dilengkapi berbagai sensor seperti kelembaban tanah, suhu tanah, intensitas cahaya dan lainnya yang semuanya terhubung ke sistem internet dan digital.
Bila sensor yang memantau tanaman menyatakan tanaman kekurangan air maka secara otomatis sistem akan melakukan penyiraman dan juga sistem otomatis tersebut bisa dikaitkan dengan kelembaban dan suhu tanah/udara, intensitas cahaya serta lainnya.
Ia menyebutkan hasil penelitian dengan melalui skema inovasi teknologi ini, Smart Planting, terbagi ke dalam tiga produk yakni Model Basic, Professional dan Advance. Model Basic yaitu teknologi budidaya sayur organik secara otomatis dalam penyiraman dan pemupukan, Model Profesional yakni budidaya secara otomatis serta dilengkapi dengan kemampuan IoT, dan Model Advance yakni model yang dapat digunakan untuk penelitian sayur organik secara otomatis karena dilengkapi dengan kemampuan budidaya berbagai jenis tanaman/sayur dengan berbagai perlakuan secara bersamaan.
"Ini sebagai salah satu bagian dari strategi Fakultas Pertanian Universitas Jambi untuk dapat menghadapi era industri 4.0, dimana penelitian ini kami fokuskan untuk sektor pertanian dalam hal budidaya sayuran organik," kata Fuad Nurdiansyah.
Produk sampingan yang dihasilkan dari pengembangan sistem teknologi ini, kata dia, selain berupa paket teknologi dapat juga berupa sayur organik, pupuk dan pestisida organik, kompos organik dan penyediaan berbagai jenis benih dan bibit tanaman.
Sektor pertanian, kata dia selalu berhadapan dengan berbagai tantangan dalam budidaya tanaman seperti sulitnya memprediksi perubahan iklim, intensifnya penggunaan senyawa sintetik (pupuk dan pestisida) dan mahalnya sarana produksi dan upah pekerja. Oleh karena itu, kegagalan dalam mengelola berbagai aspek budidaya tersebut kerap mengakibatkan berkurangnya kuantitas maupun kualitas dari produksi tanaman.
"Kami segera coba melakukan pengurusan untuk pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), dan kami berharap ke depan bisa menjadi solusi bagi masyarakat, khususnya di industri pertanian," katanya.***
Peneliti Unja kembangkan pertanian cerdas berbasis internet
Jumat, 21 September 2018 21:05 WIB