Jambi (ANTARA) - Seorang anggota TNI yang meninggal dunia saat kerusuhan terjadi di Papua adalah Serda Ricson Edi Candra yang bertugas di Satuan Yonif Kaveleri/Serbu, Kodam II Sriwijaya, adalah warga Jambi.
Ayah Serda Ricson Edi Candra, Suardi di Jambi Kamis.mengakui anggota TNI yang meninggal saat tugas di Papua karena dipanah merupakan warga asal Jambi dan sebelum meninggal dua hari yang lalu sempat memberi kabar ke orang tuanya yang ada di Jambi.
"Dua hari yang lalu sebelum kejadian sempat menelepon dan mengirim pesan singkat (SMS) menanyakan kabar kedua orang tuanya di Jambi, namun kemarin pihak keluarga dikejutkan dengan menerima kabar anaknya meninggal dunia saat menjalankan tugasnya di Papua," kata Suardi dan Armaneli selaku ibunya saat ditemui di rumahnya di Jalan Nuri 1, RT 25, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.
Suardi menegaskan Serda Ricson Edi Candra bertugas di Satuan Yonif Kafaleri/Serbu, Kodam II Sriwijaya. Dia tugas di sana dan anak beserta istrinya juga di Sumatera Selatan.
Pihak keluarga menerima kabar bahwa anaknya menjadi korban akibat panah dan pembacokan saat terjadi kerusuhan di Papua. Serda Ricson Edi Candra meninggalkan dua orang anak dan satu istri, anak pertama bernama Kurniawan kelas 2 SMP dan Syakira Nabila Kirana kelas 3 SD dan Istri bernama Endang Susilawati.
Serda Ricson merupakan anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Suardi dan Armaneli. Ricson menjadi anggota TNI sejak tahun 2000 dan langsung berdinas di Sumatera Selatan. Ricson bertugas di Papua sejak 3 Juli 2019 dalam menjalani tugas Satgas Operasi Papua - Papua Nugini.
"Kami keluarga di Jambi mendapat kabar, pada Rabu (28/8) sekitar pukul 16.00 WIB. Kemudian langsung di bawa ke Prabumulih Sumatra Selatan," kata Suardi orang tua Riscon Edi Candra.
Dalam kerusuhan di Papua itu diketahui beberapa orang anggota TNI mengalami luka cukup serius yakni anggota TNI Serda Ricson meninggal dunia dengan luka bagian kepala terkena senjata tajam sejenis parang dan luka panah pada bagian kepala.
Sementara itu Sertu Sunendra rekannya mengalami luka akibat terkena panah pada bagian pantat dan punggung sebelah kanan dan Serka Arif Y mengalami luka akibat senjata tajam sejenis parang di bagian kepala dan pelipis.