JAMBI (ANTARA) - Peluang bisnis ternak puyuh petelur tergolong masih langka yang menekuni, salah satunya dimanfaatkan oleh Sutrisno (40) warga RT 50 Kenali Asam Bawah, Kota Jambi.
Sutrisno memulai bisnis ini sejak tahun 2019 dengan memanfaatkan halaman rumahnya yang diubah menjadi kandang burung puyuh.
"Awalnya tertarik melihat melalui YouTube peminatnya juga banyak." kata Sutrisno yang merupakan penjual pakan ternak, Rabu.
Ada 700 burung puyuh yang ada di kandangnya saat ini 60 diantaranya burung puyuh penjantan.
Untuk pemeliharan bagi sutrisno tidak begitu rumit, jenis pakan yang digunakan ialah pakan ternak P100 dengan diselingi penyuntikan vaksin setiap 2 minggu sekali.
"Untuk pakan perharinya 12 kg pagi dan sore, masing-masing 6 kg."
Dari 640 burung puyuh petelur setidaknya burung puyuh mampu menghasilkan 500-600 butir telur perharinya.
"Untuk harga per butirnya mengikut harga pasaran kisaran Rp280 sampai Rp300 per butirnya."
Di tempat Sutrisno dijamin fresh karena pembeli bisa dapat langsung melihat proses mengambilan telurnya.
Selain menjual telur puyuh Sutrisno juga menjual bibit burung puyuh antara umur 0-45 hari dan menjual burung puyuh konsumsi.
Terinspirasi dari internet, Sutrisno kembangkan ternak puyuh petelur
Rabu, 14 Oktober 2020 16:07 WIB