Pemain Uruguay 33 tahun itu dinyatakan bersalah oleh FA, karena telah menggunakan kata-kata pelecehan atau tidak pantas.
Cavani mengunggah pesan yang dimaksud tersebut, setelah ia mengemas gol penentu kemenangan saat United melawan Southampton pada 29 November. Ia kemudian segera menghapus unggahan tersebut dan meminta maaf jika kata-kata yang digunakannya dianggap menyinggung sejumlah pihak.
Bersamaan dengan skors dan denda tersebut, Cavani juga harus menjalankan program edukasi "face to face."
Skors Cavani akan berlaku secepatnya, yang membuat ia dipastikan absen saat United memainkan pertandingan Liga Inggris melawan Aston Villa pada Tahun Baru.
Ia juga akan absen pada pertandingan semifinal Piala Liga antara United melawan Manchester City pada 6 Januari, dan pertandingan putaran ketiga Piala FA melawan Watford pada 9 Januari.
United segera merespon skors Cavani dan dalam pernyataannya meminta Komisi Regulator untuk mengeluarkan pernyataan tertulis untuk menjelaskan bahwa sang pemain bukan sosok yang rasis.
A club statement in response to @ECavaniOfficial's three-match ban.#MUFC
— Manchester United (@ManUtd) December 31, 2020
"Meski sudah jelas bahwa konteks dan niat merupakan faktor-faktor kunci, kami mencatat bahwa Komisi Regulator independen menjatuhkan skors minimal tiga pertandingan. Klub yakin Komisi Regulator akan menjelaskan dalam alasan-alasan tertulis bahwa Edinson Cavani bukan seorang rasis, atau memiliki niat rasis pada unggahannya," demikian cuplikan pernyataan United.