Puncak perayaan Cap Go Meh (CGM) di Kecamatan Pasar, pusat Kota Jambi menyedot animo masyarakat khususnya etnis Tionghoa yang berada di daerah itu, Sabtu malam (2/3).
Pada acara itu, Pemkot Jambi juga menyediakan stand untuk para pelaku UMKM. Tampak selain menyaksikan pertunjukan, warga juga berbelanja diberbagai lapak yang dijajakan pedagang dilokasi tersebut.
Pusat acara yang dihiasi ratusan lampion berwarna merah itu, semakin mewujudkan sebuah perayaan yang mampu memberikan keindahan dalam perbedaan dan keberagaman yang menyatu dalam kemasan budaya.
Tampak hadir dalam acara tersebut, Pj Wali Kota Sri Purwaningsih, Staf Ahli Gubernur bidang Kemasyarakatan dan SDM, unsur Forkompimda Kapolresta Jambi, Dandim 0415/Jambi, Kajari Jambi, Wadandenpom II/2, Wakil Kepala BI Perwakilan Jambi, Sekda A. Ridwan, jajaran Pemkot Jambi serta tokoh-tokoh Tionghoa Jambi.
Dalam acara yang ditandai dengan pemukulan tambur oleh Pj Wali Kota Jambi beserta unsur Forkompimda itu, selain menampilkan kesenian dan budaya etnis Tionghoa, di atas pentas yang dominan dihiasi dengan ornamen merah itu juga turut ditampilkan seni budaya daerah Jambi. Selain itu, turut pula diserahkan santunan sosial untuk anak yatim berupa peralatan sekolah (tas lengkap dengan buku dan alat tulis) senilai Rp200 ribu.
Pj Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih menyampaikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan itu, kata Sri festival Cap Go Meh telah berlangsung dengan baik dan lancar.
"Festival Cap Go Meh tadi telah berjalan dengan baik dan lancar, cuaca cerah, tidak ada hujan, acaranya juga sangat meriah, masyarakat ramai yang hadir disini karena tadi banyak sekali pertunjukan yang ditampilkan," kata dia.
"Festival Cap Go Meh tadi telah berjalan dengan baik dan lancar, cuaca cerah, tidak ada hujan, acaranya juga sangat meriah, masyarakat ramai yang hadir disini karena tadi banyak sekali pertunjukan yang ditampilkan," kata dia.
Sri juga menyebut festival Cap Go Meh di Kota Jambi tak kalah meriahnya dengan di tempat lain.
Pj Wali Kota itu berharap perayaan tersebut tidak hanya sebagai kegiatan seremonial semata, namun lebih dari itu diharapkan mampu menjadi modal perekat kerukunan antar warga, karena keberagaman Kota Jambi yang multikultural merupakan kekuatan dan modal utama dalam pembangunan.
"Kita tadi telah melihat keberagaman budaya yang telah ditampilkan dengan sangat baik dan menarik, maka yang lebih penting dari perayaan ini adalah bukan semata pertunjukannya, namun lebih dari itu, bagaimana kita memaknai keberagaman budaya itu sebagai anugerah yang wajib disyukuri, mudah-mudahan acara ini semakin meningkatkan kesadaran seluruh warga Kota Jambi, bahwa perbedaan itu sesuatu hal yang wajar dan yang paling penting adalah bagaimana kita menjaga perbedaan itu menjadi kekuatan dan kebersamaan yang harus selalu terbangun untuk kedamaian dan kerukunan sebagai modal utama membangun Kota Jambi," pungkas Sri.
Sebelumnya, perwakilan komunitas Tionghoa Jambi Rudy Zhang didampingi tokoh Tionghoa Jambi lainnya, Darman Wijaya, Eisen Gaw, Hendro, Robin Lie dan Didi Bongsu dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Kota Jambi atas fasilitasi kegiatan tersebut. Dia juga berharap kegiatan tersebut dapat menjadi momentum menjadikan Kota Jambi sebagai kota dengan toleransi tertinggi yang menghargai perbedaan dan keberagaman.
"Dengan toleransi menghargai keberagaman kita bisa bersama-sama membangun Kota Jambi menjadi sebuah kota yang terbaik, yang kita targetkan menjadi kota dengan tingkat toleransi yang tertinggi, dan ini adalah wujud persembahan yang diberikan oleh ibu Pj Wali Kota Jambi kepada kami. Semoga persembahan dari ibu Pj beserta jajaran Pemerintah Kota Jambi kepada kami masyarakat Kota Jambi khususnya warga Tionghoa dapat kita nikmati bersama dan membawa kebahagiaan untuk kita semua," ujarnya.
Rangkaian puncak festival Cap Go Meh Kota Jambi ditutup dengan selebrasi kembang api yang menjulang tinggi dan memancarkan keindahan cahaya dengan beragam kilauan penuh warna. Perpaduan warna-warni kembang api yang menawan di langit kawasan Pasar Jambi yang juga dikenal dengan kawasan Pecinan itu diharapkan menggambarkan banyaknya keragaman yang menciptakan sebuah keharmonisan.
Sebagaimana diketahui, Pemkot Jambi menempatkan Kota Jambi sebagai rumah bagi keragaman etnis, diantaranya dengan memfasilitasi berbagai festival seni, budaya suku dan agama.
Festival Cap Go Meh, yang difasilitasi Pemerintah Kota Jambi itu merupakan satu dari banyak festival budaya yang telah diselenggarakan setiap tahunnya di "Tanah Pilih" Kota Jambi.