Jambi (ANTARA) - Pusat Studi Kajian Halal Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jambi (Unja) menyelenggarakan Seminar dan workshop bertema “Penyembelihan Unggas Berdasarkan Syariat Islam” bertempat di Aula Drs. A. hakim Lubis LPPM Universitas Jambi, pada Selasa, 22 Oktober 2024.
Seminar dihadiri Koordinator Pusat Studi Kajian Halal Unja Lucky Enggrani Fitri dengan narasumber Supratikno, Pakar penyembelihan halal dari Institut Pertanian Bogor (IPB), dengan moderator Drh. Sarwo Edi Wibowo, dan diikuti oleh para Dosen dan mahasiswa Fakultas Peternakan
Koordinator Pusat Studi Kajian Halal UNJA Dr. Lucky Enggrani Fitri, S.E., M.Si., menekankan pentingnya kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang kehalalan di kalangan pelaku usaha.
“Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari amanat Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 mengenai kewajiban halal, pelaku usaha diharapkan menyadari pentingnya sertifikasi halal, meskipun prosesnya masih berlangsung, pengawasan terhadap rumah potong hewan, restoran, dan produk makanan serta minuman kemasan sudah mulai dilaksanakan.”ujar Dr. Lucky Enggrani.
Narasumber utama, Dr. drh. Supratikno, M.Si., PAVet, membahas pentingnya pemilihan produk daging, sertifikasi halal, dan proses penyembelihan pada unggas dan ruminansia yang sangat penting dalam syariat Islam, ia menjelaskan empat pilar dalam penyembelihan halal dan menjelaskan prosedur penyembelihan yang sesuai dengan SNI 9002:2016.
“Sosialisasi itu penting untuk menyadarkan masyarakat bahwa kehalalan dari produk asal hewan ya titik kritisnya adalah diproses penyembelihannya selama ini, biasanya kan penyembelihan itu dilakukan turun temurun dari orang tuanya kemudian diwariskan kepada anaknya, produk itu bisa di self declare atau tidak bisa, self declare adalah salah satunya adalah berdasarkan dia menggunakan bahan asal hewan atau tidak,” tutur Drh. Supratikno.
Dalam kegiatan ini, Dr. Supratikno mendemonstrasikan teknik penyembelihan dengan menggunakan berbagai jenis pisau dan berharap kepada generasi muda yang ingin serius dalam bidang penyembelihan ini akan banyak peluang dimasa yang akan datang.
“Untuk generasi muda yang masih di bawah 45 tahun yang punya bahasa Inggris bagus atau punya kemampuan bahasa yang lain, sekarang dengan adanya undang-undang jaminan produk halal maka negara-negara yang mengekspor dagingnya ke negara-negera muslim itu wajib mereka punya juru sembelih dan gajinya kalau di luar negeri itu cukup besar, jadi untuk anak-anak muda ini merupakan pengalaman kerja yang sangat menjanjikan, di sana bisa ditabung penghasilannya, maka bisa dibawa pulang untuk modal usaha atau semacamnya,” tambah Drh. Supratikno.
Seminar dan workshop ini diakhiri dengan praktek penyembelihan unggas di kandang praktek Fakultas Peternakan yang di pandu langsung oleh Dr. drh. Supratikno, M.Si., PAVet. dan dilakukan sesi tanya jawab secara langsung, serta ditutup dengan foto bersama