Palembang (ANTARA Jambi) - Sebuah bank sampah yang didirikan warga Palembang sudah mendapatkan 75 nasabah yang menyetorkan sampah di bank tersebut.

Bahagia Mandiri, demikian nama bank sampah tersebut didirikan di Perumahan Griya Bahagia, nasabahnya sebagian besar warga di lingkungan perumahan tersebut.

Direktur Bank Sampah Bahagia Mandiri Sukron Nimah di Palembang, Sabtu mengatakan, para nasabah itu menyetor kardus, kertas koran dan botol air mineral.

"Yang menyetor itu anak-anak ditemani orang tua mereka untuk mengajarkan anak-anak menabung," katanya.

Di bank sampah itu pula mereka mengelola bungkus mie untuk dibuat barang-barang seperti baju rompi, tempat tisu, topi, gantungan kunci, bros, tas, bantal dan lainnya. Tujuannya untuk mengurangi sampah-sampah di Kota Palembang.

Barang-barang itu nantinya bisa dijual, seperti topi dijual dengan harga Rp80 ribu per buah, bros dijual dengan harga Rp5.000 per buah.

"Bros ini harganya murah dan pada waktu pameran di Jakarta juga banyak yang membeli," katanya.

Sekarang sudah banyak pesanan topi dari dinas seperti Dinas Kebersihan Kota Palembang untuk dipakai oleh tenaga kebersihan.

Topi, tas, tempat tisu dan baju rompi itu terbuat dari bungkus mie yang dicacah halus dari masyarakat setempat.

Bungkus mie yang sudah dicacah kecil-kecil, dalam satu kilogram atau sebanyak 900 lembar, mereka mau membelinya dengan harga Rp10.000.   
   

Sekarang bank sampah itu memiliki 7-8 orang karyawan.

Sementara untuk sampah dari pasar seperti sisa-sisa sayuran dibuat kompos.

Selain bank sampah Bahagia Mandiri, di Palembang juga ada empat bank sampah lainnya, yakni Bank Sampah Hikmah Sejahtera, Bank Sampah Berdikari, Bank Sampah Kencana dan Bank Sampah Kenanga.(T.KR-SUS)

Pewarta:

Editor : Nurul


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012