Jambi (ANTARA) - Aktivitas di Bank Sampah Dream saat pandemi COVID-19 meningkat dimana masyarakat makin melirik peluang ekonomi dari bank sampah itu.
Bank sampah Dream milik Yuda Triyanto ini mampu menampung hingga 30 ton sampah selama pandemi .
Hal ini diakui oleh CEO Bank Sampah Induk Dream, Yuda Triyanto di Jambi, Jumat, yang menyebutkan sebelum pandemi datang bank sampah miliknya menampung 10 sampai 15 ton sampah dari unit maupun dari masyarakat secara langsung.
Namun saat pandemi datang, masyarakat yang datang mengumpulkan sampah meningkat.
"Baiknya sampai 100 persen, dari 15 ton sebelum pandemi terus naik jadi 20 sampai 30 ton, " katanya.
Peningkatan nasabah yang menabung di bank sampah dream juga meningkat. Menurut Yuda, ini membuka peluang bagi masyarakat untuk bisa merasakan keuntungan menabung di bank sampah dream.
"Saat pandemi aktivitas masyarakat di rumah meningkat, sehingga mendorong peningkatan sampah rumah tangga seperti kardus, botol dan gelas plastik, " ujarnya.
Sementara itu, bank sampah dream sendiri mampu menampung sampah perorangan atau dari warung selama sebulan hingga 400 kilogram sedangkan sampah dari rumah tangga perseorangan hingga 3 sampai 4 kilo per minggu.
Ia menuturkan, meningkatkan jumlah nasabah dan aktivitas di bank sampah ini juga dipengaruhi dengan perubahan pola kehidupan masyarakat selama pandemi . Masyarakat juga semakin memahami akan peluang pendapatan baru dari bank sampah. Semakin meningkat jumlah nasabah di bank sampah dream juga mendorong peningkatan tabungan emas di bank sampah dream.
"Nasabah yang menabung emas juga jadi banyak karena jumlah masyarakat yang mengantar sampah banyak, " katanya.
Sampah-sampah yang dibelinya dari nasabah ini kemudian dikirim kembali ke Lampung dan Medan untuk diolah kembali. Khusus sampah botol plastik dan kertas dikirim ke Lampung untuk dijadikan biji plastik dan bubur kertas. Sedangkan sampah botol kaleng dikirim ke Medan.
"Karena di Jambi belum ada yang mengolahnya jadi kita kirim ke luar kota, "terangnya.
Sementara itu, saat awal pandemi bank sampah miliknya sempat stop pengiriman sampah karena adanya pembatasan mobilitas pengiriman sampah keluar kota.
Peluang pendapatan baru saat pandemi di bank sampah
Jumat, 9 April 2021 21:11 WIB