Jambi (ANTARA Jambi) - Badan Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, memanen 38 hektare padi hasil program peningkatan pertanian unggulan di daerah itu.

Sebelumnya BP4K juga memanen padi unggulan seluas 63 hektare, sebagai program percontohan, hasil ini terbilang sukses dan bisa dikembangkan di Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), ujar Kepala BP4K Tanjabtim Badrun Tamam di Muarasabak ibukota Kabupaten Tanjabtim, Kamis.

Tanaman padi yang diujicobakan pada program tersebut adalah jenis Impara, Sanafi dan IR-42. Dari hasil panen perdana itu, diperoleh hasil padi rata rata 4-6 ton per hektare.

Program tanaman padi unggulan bertujuan mengajak petani di Tanjabtim tidak mengalihfungsikan lahan pertanian menjadi kawasan perkebunan.

"Selain sebagai program peningkatan ekonomi petani, ini juga sebagai upaya petani agar tetap mempertahankan kawasan pertanian yang semakin tergerus akibat upaya alihfungsi lahan pertanian," katanya.

Berdasarkan data di Pemkab Tanjabtim, luas tanaman padi di daerah itu terus berkurang setiap tahunnya.

Dari luas kawasan pertanian padi aktif mencapai 35 ribu hektare lebih. Hingga 2011 lahan pertanian aktif di Tanjabtim terdata tidak lebih 25 ribu hektare.

Pada tahun ini Pemkab Tanjabtim menargetkan produksi padi di daerah itu bisa menembus 29.000 ton, dari rata rata pertahun yang hanya 20.000 ton.

Untuk memenuhi target tersebut, pemerintah setempat menggulirkan berbagai program peningkatan pertanian padi, salah satunya melalui program padi unggulan oleh BP4K setempat. 
(T.KR-BS)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012