Jambi (ANTARA Jambi) - Akibat kesulitan mendapatkan pupuk, sebagian petani di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi, mengaku gagal panen.

Ridwan (45), salah seorang petani di Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Sabtu, mengatakan, sejak 2011 ia  bersama petani di daerahnya sering mengalami kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi.

"Bagaimana hasil panen kami bisa bagus jika pupuk yang biasa kami andalkan susah didapat. Bahkan hampir 70 persen lahan pertanian di desa kami mengalami gagal panen," ujarnya ketika ditemui.

Meski Kecamatan Dendang didominasi oleh perkebunan sawit, sebagai petani padi di daerah itu sangat tergantung dari hasil panen.

Hanya saja, susahnya mendapatkan pupuk subsidi menyebabkan sebagian petani mengalihfungsikan lahan pertaniannya untuk dijadikan kawasan perkebunan.

"Memang sebagian petani memilih berkebun, namun kami mencoba tetap menanam padi karena hasil panen pada 2010 tergolong berhasil," katanya.

Sebelumnya, Wakil Bupati Tanjabtim Ambo Tang menyatakan penyaluran pupuk subsidi akan melibatkan Badan Penyuluh Pertanian, Perkebunan dan Perikanan Tingkat Kecamatan (BP3K).

Sudah ada kesepakatan antara komisi penyaluran pupuk pestisida (KP3), Distan Tanjabtim, perwakilan petani serta agen dan rekanan penyalur pupuk di Tanjabtim.

Hal ini untuk menghindari penyalahgunaan atau penyelewengan saat penyaluran pupuk subsidi ke tingkat petani.

Ambo Tang mengimbau seluruh elemen masyarakat mulai dari aparat hukum hingga petani bisa ikut melakukan pengawasan proses distribusi pupuk subsidi.

Berdasarkan data Distan Tanjabtim, alokasi pupuk subsidi Kabupaten Tanjabtim 2011 mencapai 5.205,43 ton, dengan rincian, pupuk subsidi tanaman pangan sebesar 3.724,47 ton, hortikultura 356 ton, perkebunan 1.024,92 ton, dan pupuk subsidi bidang perikanan sebesar 100 ton.
(T.KR-BS)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012