Pekanbaru (ANTARA Jambi) - Kerusakan lingkungan akibat limbah berat hasil industri yang mencemari daerah perairan dinilai membuat biota laut mengalami pemutasian gen hingga akhirnya menyebabkan mutan atau perubahan genetik pada bayi manusia.

Sebagai contoh biota laut yang kerap terkontaminasi limbah beracun hasil industri perminyakan yakni ikan. Ikan merupakan hewan laut yang menjadi konsumsi favorit bagi banyak manusia," kata pakar lingkungan dari Universitas Riau (Unri) Tengku Ariful Amri di Pekanbaru, Jumat (1/6).

Berbagai jenis ikan yang berada di wilayah kontaminasi limbah berlahan namun sangat dimungkinkan akan mengalami rekondisi ginetik yang memburuk.

Ikan yang telah terkontaminasi limbah tersebut, demikian Amri, kemudian menjadi konsumsi sehari-hari bagi sebagian masyarakat di sekitarnya hingga akhirnya juga perpotensi menyebabkan pemutanan terhadap bayi bahkan sejak dalam kandungan.

Berbagai kondisi buruk sangat dimungkinkan akan terjadi bada payi yang dilahirkan oleh Ibu yang sering mengkonsumsi ikan yang dihasilkan dari daerah terkontaminasi limbah tersebut.

Salah satunya, yakni kelainan genetik hingga cacat pada fisik bayi. Hal demikian, katanya, memang sangat jarang disadari oleh masyarakat mengingat mutan atau perubahan ginetik tersebut yang mulai bekerja sejak bayi berada di masa kandungan.

Amri mengimbau masyarakat, khususnya yang berada di sekitar area rentan cemaran limbah berat untuk mewaspadai ragam potensi terburuk itu.

Di Riau, menurutnya, beberapa wilayah yang rawan akan cemaran limbah di antaranya yakni aliran Sungai Siak dan wilayah pesisir pantai Sumatera meliputi perairan Dumai dan Bengkalis.

Kasus pencemaran limbah di perairan Riau telah berulang kali tercuat di permukaan media. Kasus terkini terjadi papa pertengahan Maret 2012 lalu, dimana ratusan ikan yang berada di aliran anak Sungai Siak, Desa Sengkemang, Buatan ll, Siak, Riau dikabarkan bermatian.

Diperkirakan ikan-ikan ini mati mendadak akibat air sungai yang tercemar oleh limbah pabrik kelapa sawit yang beroperasi di sekitarnya.(KR-FZR)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012