Pekanbaru (ANTARA Jambi) - Sebanyak 150 - 200 ekor gajah Sumatera yang tersisa di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) Kabupaten Pelalawan, Riau, terancam "terpanggang" akibat peristiwa kebakaran hutan di wilayah itu terjadi terus menerus.
"Jika kebakaran terus terjadi di kawasan konservasi satwa tersebut, maka bukan tidak mungkin gajah-gajah akan punah karena tewas 'terpanggang'," kata pengamat lingkungan dari Universitas Riau, Tengku Ariful Amri, di Pekanbaru, Rabu.
Menurut data "The World Wide Fund for Nature (WWF)", ada tersisa sebanyak 150 - 200 ekor gajah di kawasan TNTN Riau setelah beberapa tahun sebelumnya juga telah meti lebih seratus ekor gajah diduga akibat dibunuh.
WWF menyatakan, kematian gajah liar tersebut disebabkan berbagai faktor, diantaranya yakni terus tergerusnya kawasan hutan konservasi di TNTN hingga beralihfungsi menjadi kawasan perkebunan.
Kegiatan ini bahkan dikabarkan terus berlangsung hingga saat ini sehingga kawanan satwa dilindungi negara ini terus terjepit dan mengalami konflik dengan manusia pemilik lahan perkebunan itu.
Kawasan hutan TNTN di Provinsi Riau bahkan akhir-akhir ini terus mengalami kebakaran hingga berpotensi terjadi penyempitan kawasan secara signifikan.
Titik panas atau 'hotspot' menurut monitoring Satelit NOAA 18 yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru ke Dinas Kehutanan provinsi Riau memang selalu mendeteksi di Tesso Nilo setiap musim panas.
Kepala Seksi Penanggulangan Kebakaran Hutan Bidang Perlindungan Hutan pada Dinas Kehutanan Riau, Ir. Rahidi mengatakan, dalam kurun waktu beberaoa bulan terakhir, data pantauan satelit NOAA 18 mendeteksi selalu ada titik panas di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo yang diindikasi sebagai kebakaran lahan atau suatu kawasan.
Awal kemunculan titik panas pertama menurut data terjadi pada tanggal 14 April 2013, tepatnya di kawasan Desa Segati, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan. Terbanyak terjadi ditanggal 15 April 2013, dimata titik kebakaran lahan terjadi di empat titik pada kawasan Taman Nasional Tesso Nilo.
Selain di kawasan Langgam, menurut data yang diterbitkan Dinas Kehutanan Provinsi Riau, titik kebakaran juga terdeteksi di TN Tesso Nilo yang berlokasi di sekitar Kecamatan Pangkalan Kuras, Pelalawan.
Kemudian di Desa Lubuk Kembang Bunga serta Desa Air Hitam, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan. Titik panas dengan indikasi kebakaran lahan di TN Tesso Nelo pada tanggal 15 April tersebut menurut Rahidi merupakan yang terparah sepanjang tahun 2013.
Pengamat lingkungan, Tengku Ariful Amri mengharapkan pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi persoalan tersebut.
"Kalau tidak atau terkesan ada pembiaran, bukan tidak mungkin satwa dilindungi seperti gajah akan punah. Kondisi demikian tentunya akan sangat disayangkan karena dikhawatirkan anak cucu 'kita' nantinya tidak lagi bisa melihat keberadaan hewan ini di Riau," katanya.(Ant)