Jakarta (ANTARA Jambi) - Evaluasi yang dilakukan Asosiasi Psikologi Penerbangan menyebutkan lebih dari 300 kecelakaan pesawat menunjukkan bahwa sekitar 80-90 persen kecelakaan terjadi karena faktor manusia.

"Terdapat banyak faktor yang menyebabkan kecelakaan pesawat, namun manusia, khususnya kelelahan dari seorang awak pesawat  adalah penyebab yang dominan," kata psikolog Asosiasi Psikologi Penerbangan Widura Imam Mustopo dalam diskusi "Human Factor in Aviation" di Jakarta, Selasa.

Widura mengutip penelitian A. Cassie yang dipublikasikan dengan judul "Aviation Psychology: Studies on Accident Liability, Proficiency Criteria and Personnel Selection", yang menunjukkan hubungan antara kecelakaan pesawat dengan situasi kelelahan seperti jam kerja yang panjang dan istirahat yang kurang memadai.

"Kelelahan ini dapat menyebabkan menyempitnya rentang perhatian, hal ini menyebabkan penerbang cenderung untuk memusatkan pandangan pada hal-hal yang membuat dia khawatir dibanding dengan aspek yang sebetulnya lebih penting," kata dia.

Dampak lain dari kelelahan yang dialami oleh penerbang adalah 'end deterioration', atau kesalahan yang muncul bila penerbang mulai mendekati atau memasuki tempat pendaratan.

"Dalam penelitian Cassie, 17 dari 23 kasus kecelakaan terjadi karena 'end deterioration' ini," kata dia.

Data dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi menunjukkan selama tahun 2011, terdapat sedikitnya 30 kecelakaan pesawat di Indonesia. Sementara dari tahun 2000-2009, terdapat 44 kasus yang sama.(T.G005)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012