Jakarta (ANTARA Jambi) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyatakan sekolah tinggi pariwisata dari tahun ke tahun "diserbu" peminat.

"Peminat sekolah tinggi pariwisata tinggi sekali, dari tahun ke tahun naik signifikan," kata Kepala Badan Sumberdaya Pariwisata Kemenparekraf I Gde Pitana, di Jakarta, Selasa.

Pihaknya yang mengkoordinir empat sekolah tinggi pariwisata yakni di Medan, Bandung, Bali, dan Makassar memantau terjadi peningkatan jumlah pelamar secara signifikan dari tahun ke tahun.

Pitana mencontohkan tahun 2012 ini di STP Medan rasio pelamar dengan kapasitas kursi yang tersedia mencapai 1:2 atau mencapai 500 pelamar dari 250 kursi yang tersedia.

Di Bandung bahkan untuk gelombang pertama sudah mencapai 1.300 pelamar dan gelombang kedua masih sedang berlangsung, sementara kapasitas hanya 800 kursi.

Hal serupa terjadi di STP Bali dan Makassar yang jumlah pelamar dan kursi yang tersedia bahkan mencapai perbandingan 1:3.

"Ini menunjukkan animo masyarakat terhadap sektor pariwisata semakin tinggi, masyarakat semakin sadar bahwa pariwisata itu semakin prospektif," katanya.

Apalagi tingkat pengangguran alumni sekolah pariwisata terbukti rendah atau rata-rata sekitar 2,5 persen.

"Angka 2,5 persen itu juga hanya alumni yang tidak bisa ditelusuri jejaknya, karena 97,5 persen lainnya bekerja sebelum setahun mereka lulus. Sebagian besar di sektor perhotelan dan 'cruise'," katanya.

Untuk mewadahi tingginya animo masyarakat tersebut, pihaknya sedang mengkaji pengembangan sekolah tinggi pariwisata di berbagai daerah seperti Palembang, Ambon, dan Jawa Timur.

"Kita juga dorong Pemda, yayasan, swasta atau universitas untuk membuka sekolah tinggi pariwisata," katanya.

Pihaknya ingin menjadikan empat sekolah tinggi pariwisata yang berada di bawah koordinasinya sebagai leader atau tren setter bagi pendidikan pariwisata di Tanah Air.(Ant)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012